Main Game Sambil Belajar di CulinarySchools.org, Makin Sadar Kuliner Bukan Cuma Soal Makan!

No comments
Saya termasuk orang tua yang memberi ruang pada anak untuk menikmati teknologi. Bagaimanapun, teknologi adalah zamannya mereka.. Makanya, dalam sehari, saya menjadwalkan aktivitas digital yang saat ini masih didominasi oleh gaming. Wajar sih, karena dunia anak ya bermain. Bersyukurnya, anak-anak bisa belajar banyak hal dari game yang mereka mainkan. Termasuk dalam mengenal dunia kuliner yang bukan hanya sekadar makan.

Main Game Sambil Belajar di CulinarySchools.org

Menghargai makanan memang menjadi hal yang sangat ingin saya tanamkan. Saya tidak mau anak-anak dengan mudahnya membuang makanan, bilang tidak suka dan menjadikannya alasan untuk menyingkirkan apa yang seharusnya bisa di makan, atau terlalu memilih-milih makanan. Karena di setiap makanan yang terhidang, ada proses perjalanan yang panjang. Baik itu sebelum dimakan, maupun setelahnya. 

Untung saya bisa mendekatkan anak-anak dengan dunia kuliner dengan cara yang mereka sukai, yaitu bermain game. CulinarySchools.org sangat membantu untuk menjelaskan perjalanan dari sebuah hidangan, agar mereka dapat lebih menghargai makanan. 

Misal roti yang mereka makan, berasal dari gandum yang ditaman di ladang-ladang dan dirawat sepenuh hati oleh petani, lalu dimasak oleh tangan-tangan terampil, sampai dijual di supermarket agar bisa dinikmati semua orang. 


Saya juga bisa sekalian menjelaskan bahwa banyak sekali barang-barang yang sudah dibuang, bisa didaur ulang dan masih bisa dimanfaatkan untuk membuat produk baru yang tak kalah bernilai. Seperti sampah-sampah yang dihasilkan dari kemasan makanan, berupa plastik, kertas, atau botol-botol kaca.

Menarik, bukan? Banyak sekali game kuliner di CulinarySchools.org yang bisa dimainkan secara online. Ada tingkatan kesukaran, sehingga bisa memilih game yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Soalnya, usia pra sekolah, tentu beda ketertarikan dengan yang sudah SD. 

Biar bisa seru-seruan juga sambil mengajarkan anak untuk menghargai makanan, berikut 5 game yang saya rekomendasikan. Saya pilih berdasarkan nilai apa yang bisa saya ajarkan dari game tersebut.

🌸 Farm Town

Farm Town

Pertama, tentu saya ingin memulainya dengan memberi tahu bagaimana bahan pembuat makanan bisa dibeli di pasar. Tidak mungkin karung beras tiba-tiba ada atau susu mengisi rak-rak hanya dengan mengedipkan mata. Game Farm Town ini memperkenalkan aktivitas menanam dan beternak, lalu menjual hasilnya untuk mendapatkan uang. Seolah kita menjadi petani. Ada level-level yang harus diselesaikan berdasarkan misi yang ditetapkan. Misal menanam gandum dalam waktu 10 menit untuk mendapatkan karung gandum dan uang 200 dollar. 

Menariknya, uang yang didapatkan bukan sepenuhnya ditotalkan begitu saja, melainkan harus dikeluarkan lagi untuk modal menanam pohon gandum baru agar lebih banyak menghasilkan karung-karung gandum. Ada waktu sampai bisa panen, menggambarkan bahwa kenyataannya berkebun memang butuh waktu sampai menuai hasil. Maka dari itu, anak-anak bisa mengetahui bagaimana usaha para petani untuk menanam, merawat, dan mengeluarkan modal serta tenaga untuk menyediakan bahan-bahan yang bisa kita masak.

🌸 Sweety Cooking Chocolate Cake

Sweety Cooking Chocolate Cake

Tahapan selanjutnya adalah proses mengolah bahan makanan menjadi hidangan, yaitu memasak. Saya memilih game membuat cake cokelat ini di antara game serupa lain di CulinarySchools.org karena anak-anak suka makanan yang mengandung cokelat. Akan lebih mudah memancing ketertarikan dengan apa yang mereka sukai, kan?

Di game ini, jangankan anak-anak, saya pun juga belajar, bahwa membuat cake cokelat butuh banyak sekali bahan dan tahapan. Maklum, saya tidak pernah membuatnya di rumah. Kali ini kita bertindak sebagai pembuat cake dengan peralatan lengkap yang dimilikinya. Satu per satu apa yang dibutuhkan akan ditampilkan, dan kita diminta mencari bahan dan peralatan tersebut. Kemudian dilengkapi juga dengan tahap-tahap membuat cake dari bahan dan alat yang telah kita ambil. Sampai akhirnya cake cokelat matang. 

Anak-anak kembali belajar bahwa dalam segigit kue yang dimakan, butuh proses panjang dan banyak bahan untuk membuatnya. Jadi, jangan terlalu mudah membuang makanan karena di balik itu ada orang-orang yang telah bersusah payah membuatnya.

🌸 Go to Market

Go to Market

Nah, ini juga menjadi salah satu yang penting. Soalnya kalau ikut belanja, apalagi ke supermarket, anak-anak dengan mudahnya minta ini-itu tanpa mempertimbangkan apakah benar-benar akan dimakan atau tidak. Pas sekali ada game yang bisa menyesuaikan isi dalam keranjang dengan gambar-gambar siluet di sampingnya. Bisa dikatakan ini adalah game mencocokkan. Tapi, anak-anak bisa sekalian saya perkenalkan bahan-bahan masakan yang biasa dibeli dan yang sehat.

Misalnya dalam keranjang ada ikan, ayam, daging, brokoli, apel, susu, dan semua yang sehat-sehat. Mana tahu setelah mengenalinya dengan lebih baik, anak-anak bisa membantu saya berbelanja bahan makanan sehat alih-alih sibuk memilih camilan tinggi gula dan penuh micin.

🌸 Twin the BIN

Twin the BIN

Ini yang saya katakan tadi, mengolah sampah. Tahu kan kalau banyak sekali sampah yang dihasilkan dari kemasan makanan? Di game Twin the BIN, kita diminta untuk memilah sampah-sampah yang sesuai dengan instruksi. Ketika diminta untuk menangkap sampah kertas, maka itulah yang harus ditangkap dan dimasukkan ke dalam tempat sampah. Konsepnya seperti menjatuhkan sampah dari atas, lalu ditangkap di bawah dengan menggeser orangnya ke kanan atau kiri.

Dari sini, anak-anak bisa belajar memilah sampah sesuai jenisnya. Misal kertas dengan kertas, kaca dengan kaca, dan sebagainya. Karena sampah kertas saja bisa beragam rupanya, seperti kertas bungkusan, koran, kertas yang diremuk, atau wadah telur.

🌸 The Tom and Jerry Show River Recycle

The Tom and Jerry Show River Recycle

Masih tentang bagaimana memilah sampah. Game ini memiliki tampilan yang berbeda. Selain karakter Tom and Jerry yang dikenal anak-anak, pemain juga dibawa ke sungai yang kotor dan penuh sampah, lalu bertugas untuk membersihkannya dengan sebuah kail yang bisa dilempar. Kita pun diberi target untuk mengumpulkan berapa kg sampah dalam waktu tertentu. Misal 5 kg sampah dalam 30 detik. Kalau berhasil, baru lanjut ke level selanjutnya.

Melalui game ini, anak-anak bisa belajar bahwa membuang sampah sembarangan akan membuat lingkungan kotor. Mereka bisa melihat bahwa sungai yang bersih setelah sampah-sampahnya diambil sangat enak dipandang. Makanya, setelah makan cokelat, permen, atau camilan lain, sampahnya langsung dimasukkan ke tempat sampah. Selain itu, kita semua pun bisa ikut membantu membersihkan sampah di lingkungan sekitar seperti Tom dan Jerry. 

Itulah 5 game di CulinarySchools.org yang saya rekomendasikan biar anak-anak bisa sekalian belajar bahwa kuliner bukan hanya soal makan. Tentunya ini hanya rekomendasi, karena sangat banyak pilihan game yang bisa dipilih sesuai selera. Benar, banyak sekali dan bervariasi. Mau yang mudah ada, yang cukup menantang juga ada. 

Apalagi CulinarySchools.org bisa diakses secara online, tidak perlu menginstal aplikasi apa pun terlebih dahulu. Selama ada internet, bisa main sepuasnya!

O iya, satu lagi yang cukup menyadarkan saya akan pentingnya makan dengan sehat. Di CulinarySchools.org tersedia fitur kesehatan yang terdiri dari 3 pilihan, yaitu Weight Loss Calculator, Body Fat Calculator, dan Workout Calculator. Seperti tahu apa yang sedang dibutuhkan tubuh gemuk ini, mana mungkin tidak dimanfaatkan?


Pertama yang paling antusias saya coba adalah Body Fat Calculator. Setelah memasukkan tinggi, badan, berat badan, usia, dan jenis kelamin, ternyata hasil kalkulasi persentasi bodyfat saya sudah jauh melebih batas normal. Saya bisa melihat rentang persertasi nomalnya di penjelasan yang disertakan di bagian bawah. Jadi, informasi yang saya dapatkan lengkap. 

Body Fat Calculator
Tabel Body Fat Normal sesuai usia

Wah, mesti segera mengatur pola makan dan olahraga sebelum membahayakan kesehatan. Semakin membuktikan bahwa CulinarySchools.org bukan hanya untuk main game. Fitur kesehatan ini menjadi rekomendasi selanjutnya yang layak untuk dicoba supaya bisa tahu apakah lemak ditubuh masih normal atau tidak. Boleh banget lo hasilnya di share di kolom komentar setelah menghitung dengan Body Fat Calculator. Biar kita bisa saling berbagi dan menularkan semangat untuk hidup sehat.

Bila berkesempatan bermain game bersama anak, coba deh kunjungi CulinarySchools.org. Di sela-sela bermain, bisa diselipkan edukasi terkait kuliner, terutama agar anak-anak dapat menghargai makanan. Baca juga beragam informasi terkait dunia kuliner di sini. Mana tahu ada minat dan cita-cita sebagai chef yang berharap dikembangkan. 

Semoga bermanfaat dan seru-seruan sambil belajar di CulinarySchools.org!

No comments

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)