Mainan Edukatif ABC Woodentoys Wujudkan Kesetaraan

No comments

"Ini saya alami ketika pameran di Pekan Raya Jakarta di 2024 kemarin. Ketika anak-anak melihat mainan, mereka tidak tertarik memainkannya dan langsung pergi. Kami cukup heran. Ternyata, penggunaan gadget sangat berpengaruh pada berkurangnya ketertarikan ini sehingga anak tidak mau bermain mainan edukasi. Anak-anak menjadi lebih nyaman dan senang bermain gadget. Itulah tantangan kami."

- Ibu Rita Indriana, pendiri ABC Woodentoys


ABC Woodentoys
Ibu Rita di showroom ABC Woodentoys | Foto: Dokumentasi Ibu Rita Indriana

Mengacu pada data, ini memang nyata. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa 33,44% anak usia dini di Indonesia telah menggunakan handphone atau gawai nirkabel, dan 24,96% bisa mengkases internet pada tahun 2022. Sayangnya lagi, hasil survei Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak pada Masa Pandemi Covid-19 oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPI) mengungkapkan mayoritas anak, yaitu mencapai 79%, tidak memiliki aturan penggunaan gadget dengan orang tua. Padahal itu masa pandemi, di mana aktivitas lebih banyak dilakukan di rumah, yang alangkah baiknya orang tua memantau pengguaan gadget pada anak-anak mereka. 


Di sinilah peran ABC Woodentoys. Mengupayakan agar anak-anak bisa kembali tertarik dengan permainan nyata yang tak kalah menyenangkan, interaktif, dan edukatif. Sehingga dampak buruk pemakaian gadget berlebihan pada anak, baik dari sisi tumbuh kembang dan kesehatan, bisa dihindari dengan pengalihan yang asyik. 


Harapan Besar dari Produksi Mainan Edukatif

Harapan Besar dari Produksi Mainan Edukatif
 ABC Woodentoys bermula dari impian mulia | Foto: Instagram @abcwoodentoys

ABC Woodentoys didirikan 21 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 14 Mei 2003. Profesi suami Ibu Rita sebagai tenaga pendidik di Sekolah Luar Biasa (SLB), melahirkan gagasan untuk membangun sebuah usaha yang kelak bisa menjadi tempat bekerja teman-teman difabel setelah lulus sekolah. 


Publikasi Kementerian Bidang Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK) menuliskan jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,97 juta jiwa atau sekitar 8,5% dari jumlah penduduk Indonesia di tahun 2023. Regulasi yang berlaku telah menetapkan kuota minimun 2% bagi disabilitas untuk bekerja di instansi pemerintah dan 1% di perusahaan swasta. Tapi, realitanya penyandang disabilitas masih mengalami berbagai risiko yang salah satunya adalah akses lapangan pekerjaan.


Padahal, mereka berhak berdaya dan berkarya sesuai caranya. Kesempatan itulah yang dibuka dengan kehadiran ABC Woodentoys, melalui perwujudan kesetaraan dalam proses usaha.


Lalu, kenapa memilih mainan? Alasannya sederhana. "Waktu itu, anak-anak masih kecil. Jadi, kami memilih mainan anak sebagai usaha kami," kenang Ibu Rita.


Meski alasan kedua mendirikan usaha ini sederhana, asa yang tertanam tidaklah sesederhana itu. Sangat luhur untuk kebermanfaatan sesama. ABC Woodentoys bercita-cita mewujudkan anak bangsa cerdas dengan alat permainan edukatif bersama difabel. "Anak bangsa cerdas" itulah yang disingkat menjadi ABC pada nama ABC Woodentoys, untuk mewakili visi mulia yang akan disandang di sepanjang langkah ke depan. 


Bicara soal mainan edukatif dan mengingat salah satu sasaran utama ABC Woodentoys adalah anak-anak mulai dari usia dini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) dalam Panduan Pemilihan, Pembuatan, dan Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif (APE) Secara Mandiri menyatakan bahwa kunci utama dalam proses belajar anak usia dini adalah membuat anak bermain dengan nyaman dan menyenangkan, karena hakikatnya dunia anak adalah dunia gembira, hangat, dan ceria. Di mana salah satu komponen penting dalam kegiatan bermain tersebut adalah APE.


Dijelaskan lebih detail, APE ini merupakan alat main yang dirancang untuk anak-anak dengan tujuan menstimulasi berbagai aspek perkembangan anak dalam proses pembelajaran, baik dilaksanakan di rumah maupun di sekolah. Mainan edukatif ABC Woodentoys menjawab keterbutuhan tersebut. Dan sampai detik ini, upayanya tetap utuh untuk mendukung kecerdasan bangsa melalui penyediaan mainan edukatif yang berkualitas.


Berproses yang Berbuah Pencapaian

Produk mainan edukatif ABC Woodentoys yang dipesan melalui marketplace
Beberapa produk mainan edukatif ABC Woodentoys | Foto: Instagram @abcwoodentoys

Perjalanan ABC Woodentoys di mulai di showroom pertama yang berlokasi di Gedongkiwo MJ 1/676, Yogyakarta. Waktu itu karyawannya hanya lima, tiga di antaranya adalah difabel. Selalu mengutamakan kualitas agar ramah bagi anak-anak, bahan baku yang digunakan pun tidak sembarangan. Bahan utama kayu berkelas premium, kemudian dioven agar lebih awet. Penggunaan cat non toxic dan water-based sebagai pemberi warna dan pelapis bagian terluarnya juga terbukti aman bagi anak-anak. Sehingga di tahun 2015, ABC Woodentoys berhasil mendapatkan label Standar Nasional Indonesia (SNI) dan sekarang capaian produksinya menembus ratusan mainan per bulan, berupa berbagai jenis kereta, balok, puzlle, menara, dan sebagainya. Dengan keterjaminan kualitas produk dan perolehan SNI, mengokohkan pijakan ABC Woodentoys untuk siap menghadapi persaingan pasar.


Mainan edukatif ABC Woodentoys diproduksi dengan bahan kayu pilihan, melalui proses pembahanan, penggergajian, pengamplasan dan pengecatan yg dilakukan dengan penuh ketelitian, sehingga menghasilkan mainan kayu kualitas premium yang sudah pasti aman untuk anak.


Selain itu, desain-desain inovatif juga terus dikembangkan agar semakin beragam rupa mainan edukatif yang diproduksi. Terdapat dua metode yang dilakukan, yaitu bersifat internal dan eksternal. Untuk internal, ABC Woodentoys memiliki Tim Penelitian dan Pengembangan yang akan mendesain produk setidaknya 2 bulan sekali, yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar saat itu atau usungan tema tertentu. "Seperti ketika penerapan Kurikulum Merdeka, kami membuat produk yang disesuaikan dengan kebutuhan Sekolah Merdeka. Karena konsumen kami juga banyak dari sekolah," ungkap Ibu Rita.


Sedangkan yang bersifat eksternal, rata-rata bersumber dari permintaan dan masukan yang diterima pada saat ABC Woodentoys mengikuti pameran, bertemu guru waktu kunjungan, atau pelanggan yang datang langsung ke showroom. "Bu, ini kok belum ada kereta binatang? Maka kami akan membuat kereta binatang. Bu, ini kok belum ada sayur atau buah yang bisa di potong-potong, maka kami juga akan memproduksinya. Masukan dari konsumen, itulah yang dimanfaatkan sebagai ide," tambahnya.


Berkat keberhasilan inovasi ini jualah, produk puzzle rumah 3D ABC Woodentoys berhasil masuk sebagai nominasi Desain Terbaik Indonesia Tahun 2017 untuk kategori Produk Industri Massal dan Telah Dipasarkan dengan sub kategori Edukasi, oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.


Keseriusan merancang dan memproduksi mainan edukatif, terus menerbangkan usaha ABC Woodentoys yang sekarang telah resmi menjadi CV Anak Bangsa Cerdas (ABC) Toys. Lininya semakin melebar, tak sebatas pengadaan alat permainan edukatif, tapi juga alat peraga sekolah, jasa konsultasi, event organiser termasuk pelatihan serta workshop bagi anak-anak, orang tua, tenaga pendidik, dan PAUD. Showroom kedua pun dibuka, masih di kota yang sama, beralamat di Gendeng GK IV / 598 A, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta. Membanggakan, beragam prestasi sukses diraih, yang salah satunya dinobatkan sebagai UMKM Mandiri Kerajinan/Kuliner Terbaik Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) di tahun 2023.


Berbagi bersama orang tua murid KBTK Primagama Nitikan tentang memilih APE yang tepat untuk anak
Berbagi dengan orang tua murid KBTK Primagama Nitikan tentang memilih APE yang tepat untuk anak | Foto: Instagram @abcwoodentoys

Untuk pemasaran, ABC Woodentoys sadar betul bahwa keberhasilannya sangat menentukan sejauh mana produk dapat di kenal pasar dan menggaet konsumen. Bak pepatah tak kenal maka tak sayang, konsumen tidak akan membeli bila belum mengenal produknya. Maka dari itu, pemasaran  dimaksimalkan di jalur online, maupun offline. Keduanya sama penting, dengan keunggulan masing-masing.


Pertama, potensi besar pemasaran online jelas dibutuhkan di zaman digital sekarang ini. Di mana saja dan kapan saja, semua orang di seluruh Indonesia, bahkan dunia, bisa mengenal produk ABC Woodentoys meski tak bertatap muka secara langsung. Beragam platform dimanfaatkan agar ranah jangkauannya dapat seluas mungkin. Mulai dari mengunggah katalog di aplikasi WhatsApp dan aktif membuat konten di Facebook dan Instagram. "Minimal, kami upload di Instagram sekali seminggu," kata Ibu Rita.


Tak ketinggalan, membuka toko di marketplace Shopee, Blibli, dan Tokopedia, termasuk marketplace yang dikelola oleh instansi pemerintah seperti PaDi UMKM oleh Kementerian BUMN, SiBakul Jogja oleh Dinas Koperasi UKM Daerah Istimewa Yogyakarta, serta SIPlah Blibli dan SIPLah Toko Ladang oleh Kemdikbudristek. Terakhir, ABC Woodentoys juga memiliki website sendiri agar lebih meyakinkan konsumen akan kredibilitasnya.


Kedua, pemasaran offline juga banyak memberi progres dalam kemajuan usaha. Selain dapat berbelanja di showroom, ABC Woodentoys intens mengikuti berbagai pameran, konsinyasi, dan membuka stand/bazar di acara-acara sekolah atau lembaga, baik secara mandiri, maupun yang difasilitasi instansi pemerintah atau kemitraan. Pameran sudah digelar di berbagai provinsi Indonesia, bahkan telah menjejaki Malaysia pada tahun 2009.


Ibu Rita mengakui bahwa pameran sukses membuka interaksi dengan konsumen, seperti orang tua atau guru-guru, serta masyarakat umum. Ketika melihat langsung produk mainan edukatif yang dipamerkan, konsumen yang datang bisa memberi masukan untuk pengembangan produk baru, maupun kemajuan usaha secara global.


Bersama konsumen yang datang dan membeli produk ABC Woodentos di pameran
Bersama konsumen yang datang dan membeli produk ABC Woodentos di pameran | Foto: Instagram @abcwoodentoys

Tantangan untuk mendekatkan kembali anak-anak dengan mainan nyata yang mengedukasi, di mana gadget menjadi dalang di baliknya, perlahan terselesaikan salah satunya berkat masukan dari konsumen ini. "Setelah mendapat saran dari guru, kami tingkatkan keramahan dan menurunkan frekuensi agar imbang dengan anak-anak. Kami ajak beriteraksi dengan bahasa mereka supaya mau memegang mainan. Kami edukasi pula orang tuanya bahwa mainan ini bisa mengalihkan anak-anak dari gadget dan mau memainkan mainan edukatif." 


Satu kesimpulan, upaya yang baik memang mengembalikan kebaikan. Bisnis yang didasari visi-misi kemanusiaan, pada akhirnya, akan diarahkan pada penyelesaian ketika dihadapkan dengan tantangan.


Walau tak bisa dibilang singkat dan mudah, proses yang telah dilalui ABC Woodentoys berhasil memperluas branding produk dan area pemasarannya. Yang awalnya bermula dari Yogyakarta, sekarang berkembang ke seluruh Indonesia. Mulai dari Aceh, Medan, Batam, Pekanbaru, Palembang, Balikpapan, Samarinda, Semarang, Solo, Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Kupang, Papua Barat, Manado, Makassar, dan masih banyak lagi. Dengan konsumen meliputi mitra/member, reseller, perorangan, sekolah, instansi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Terapis Autis, hingga Lembaga PAUD .


Tapi, pencapaian tentu tak berbatas pada prestasi dan keberhasilan pemasaran yang luas. Pernah seorang konsumen menelepon dengan begitu semangatnya untuk datang ke showroom membeli mainan. Padahal, hari itu hari libur dan showroom tutup. Tapi, mainan tersebut akan dibawa ke daerah asalnya dan sore itu juga mereka akan pulang. Menunggu besok, tidak mungkin. Akhirnya, Ibu Rita bersedia membuka showroom karena tergugah ketertarikan konsumen hingga rela datang jauh-jauh. Ini menjadi pengalaman yang sangat berarti, sekaligus menyentuh baginya. Ya, konsumen pun dapat memberi penghargaan yang membayar tunai segala jerih upaya, malah tanpa mereka sadari. Karena kehadirannya adalah salah satu pilar kesuksesan dan sumber energi ABC Woodentoys. Bahkan, dukungan pelanggan setia menjadi tonggak pertahanan ABC Woodentoys ketika menghadapi pandemi Covid-19 untuk tetap berkomitmen memproduksi APE ber-SNI.


Inklusif dan Sejahtera 

Inklusif dan sejahtera
Salah satu aktivitas karyawan ABC Wodentoys di ruang produksi | Foto: Channel Youtube Anak Bangsa Cerdas ABC Toys

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, proses produksi ABC Woodentoys mengedepankan inklusivitas yang direalisasikan melalui perekrutan karyawan difabel sejak dari awal berdirinya. Tekad ini pun tertuang dalam misi ABC Woodentoys untuk menciptakan lapangan kerja bagi difabel dengan porsi 50%-50% (difabel-normal), sekaligus sebagai shaltered workshop mandiri agar mereka dapat bekerja dan berinteraksi dengan nondifabel dalam satu tim yang solid.


Mulai dari lima, sekarang karyawan yang bergabung sudah berlipat menjadi 10 orang seiring kebutuhan perkembangan usaha. Lima karyawan tetap dan lima freelence, yang empat di antaranya adalah teman difabel tunarungu dan tunagrahita. Untuk perekrutannya sendiri, tak begitu dibebankan dengan rentetan persyaratan. Hanya tiga poin saja, yaitu minimal lulusan SMA bagi umum dan SMALB (SMA Luar Biasa) bagi difabel, memiliki sedikit skill kriya, serta memiliki semangat yang kuat agar dapat bekerja dengan bertanggung jawab. 


Tentu ada pelatihan khusus yang membekali karyawan agar memiliki kemampuan mumpuni untuk mengerjakan proses produksi. Mulanya pelatihan dasar untuk yang mudah-mudah dulu, seperti menggergaji lurus atau mengampelas kayu. Setelah menguasai kemampuan dasar ini, dilanjutkan dengan proses pendampingan. Istimewanya, pendampingan bagi karyawan baru dilakukan oleh karyawan yang duluan masuk ke ruang produksi. Skill yang diajari lebih detail lagi, yaitu bagaimana menggergaji agar bisa sesuai pola, bagaimana mengampelas dengan hasil yang bagus dan rapi, serta bagaimana caranya agar tahap tersebut tidak "memakan" banyak kayu. Dilengkapi juga dengan pelatihan dan pendampingan untuk proses pengecatan yang bisa meresap ke pori kayu dan tidak melebar ke samping-samping batas pola. Terakhir, baru diajarkan setting atau memastikan setiap pola berfungsi sebagaimana mestinya. Roda kereta harus bisa berputar, misalnya. "Sehingga hasil keseluruhan proses produksi ini bisa sesuai dengan standar SNI kami," tegas Ibu Rita. 


Mainan SNI bersama teman difabel
Mainan SNI bersama teman difabel | Foto: Instagram @abcwoodentoys

Seluruh karyawan ABC Woodentoys tak hanya dipastikan dapat bekerja dengan kemampuan yang terlatih, namun kesejahteraannya pun dijamin dengan mengikutsertakan dalam BPJS Ketenagakerjaan paket lengkap, yaitu mendapat jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun. Selama bekerja aman, pegangan kelak pun dipersiapkan. Ketika karyawan memasuki usia pensiun, mereka akan mendapatkan uang pensiun setiap bulannya. 


Tanpa membeda-bedakan satu sama lain, dengan memberi ruang pemberdayaan bagi teman difabel, ABC Woodentoys membuktikan bahwa keterbatasan bukan berarti mematikan langkah untuk berkembang, berkreasi, hingga menafkahi diri. Bersama difabel, ABC Woodentoys berhasil mewujudkan kesetaraan dengan pencapaian yang sangat layak diapresiasi. 


Rangkulan YDBA, Dorong Kemandirian Bisnis ABC Woodentoys

Pembukaan pameran kedua ABC Woodentoys bersama YDBA di GIIAS
Pembukaan pameran kedua ABC Woodentoys bersama YDBA di GIIAS tahun 2024  | Foto: Instagram @abcwoodentoys

Bisa dikatakan ini adalah dukungan besar yang membantu perkembangan bisnis ABC Woodentoys 5 tahun belakangan. YDBA sebagai bagian dari salah satu Public Contribution Astra, yaitu Astra Kreatif, yang berfokus pada program kewirausahaan, memberi program pelatihan, pendampingan, fasilitasi pemasaran, dan fasilitasi pembiayaan yang mendorong UMKM seperti ABC Woodentoys untuk meraih kemandirian, naik kelas, dan berkelanjutan. Salah satu bukti nyata kontribusi Astra dalam Pembinaan UMKM Indonesia.

 

Ibu Rita merasakan sekali manfaat dan limpahan pengalaman yang didapat sejak bergabung dengan YDBA di tahun 2019. "Baru bergabung saja, kami mendapat sosialisasi, pelatihan, dan yang paling mengubah adalah pendampingan," tuturnya. 


Contohnya pendampingan selama setahun untuk pembuatan website pada 2023 lalu. Tidak setengah-setengah, mulai dari pengelolaan, hosting, dan domain, semua diajarkan. Hingga di tahun 2024 ini, ABC Woodentoys sudah memiliki website yang mampu dikelola sendiri. Ada lagi pendampingan pemasaran di marketplace Shopee untuk bisa menjual di sana dan mencapai star seller. Hasilnya, saat ini ABC Woodentoys pun sukses menjadi star seller


Kunjungan Wartawan dan Head Office YDBA Jakarta
Momen kunjungan wartawan dan Head Office YDBA Jakarta | Foto: Instagram @abcwoodentoys

Pendampingan di bagian keuangan juga sangat berguna, di mana pencatatan mesti terpisah antara keuangan kantor dan keuangan pribadi. "Kami menjerit penuh perjuangan," ingat Ibu Rita, "karena dulu kami hanya sebatas menyimpan saja." Setelah diajarkan ilmunya, sekarang sudah bisa menghasilkan catatan keuangan yang disinkronkan dengan nota-nota terjilid rapi. Jadi, memudahkan proses pencarian ketika dibutuhkan. 


YDBA pun terus memfasilitasi pemasaran offline melalui pameran. Terakhir, untuk kedua kalinya, di tahun ini ABC Woodentoys diajak kembali mengikuti pameran di GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS), di BSD City, Tangerang, Banten.


Tidak berlebihan bila menggambarkannya sebagai rangkulan, karena memang dukungan nyata seperti inilah yang dibutuhkan UMKM agar dapat terus melaju memberdayakan masyarakat, meningkatkan perekonomian, dan turut mengangkat kesejahteraan bangsa. ABC Woodentoys bukanlah satu-satunya. Hingga Desember 2023, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 13.082 UMKM yang melibatkan 74.146 tenaga kerja, menciptakan 262 UMKM Mandiri, dan menaikkan kelas 1.013 UMKM hingga #SiapBeraksiUntukNegeri.


Peduli Lingkungan di Tengah Isu Pemanasan Global

ABC Woodentoys minim limbah, serta hanya menggunakan bahan baku legal dan ramah lingkungan
ABC Woodentoys minim limbah, serta hanya menggunakan bahan baku legal dan ramah lingkungan | Foto: Instagram @abcwoodentoys
Bukan zamannya lagi menjadi egois ketika banyak usaha dan bisnis mengupayakan proses produksi yang ramah lingkungan dari hulu ke hilir. Keberlanjutan bukanlah kata sifat yang hanya perlu dipahami, taoi kata kerja yang butuh eksekusi.


Sebagai usaha yang berbahan baku utama kayu, ABC Woodentoys memastikan hanya memakai kayu legal, yang artinya asal-usul kayu, prosedur penebangan, pengangkutan, pengolahan, dan perdagangannya memenuhi semua persyaratan legalitas yang berlaku. Berlanjut ketika kayu itu sampai di ruang produksi, ikhtiar maksimal dilakukan agar limbah yang dihasilkan sangat sedikit. Dijelaskan oleh Ibu Rita bahwa limbah ini hanyalah sisa-sisa atau serpihan yang benar-benar kecil. Bahkan limbah itu pun dimanfaatkan kembali oleh tetangga sebagai bahan bakar. Jadi, bisa dikatakan nyaris tak ada limbah.


Cat yang dipilih ramah lingkungan, yaitu  jenis cat yang diproduksi dengan mempertimbangkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Bukan hanya mendahulukan kualitas yang ramah bagi anak-anak, namun ABC Woodentoys juga mempertimbangkan keberlanjutan yang tidak merusak lingkungan dari produksi yang dilakukan.


Bukan Persaingan, Melainkan Kemitraan

Workshop APE ABC Woodentoys di Kaimana, Papua Barat
Workshop APE ABC Woodentoys di Kaimana, Papua Barat | Foto: Instagram @abcwoodentoys

Optimisme dan idealisme Ibu Rita soal bisnis, tak kalah hebat. Bagaimana tidak, ketika persaingan semakin ketat dengan kehadiran produk serupa yang kian memenuhi pasar, hanya satu kalimat tanggapannya, "Kami tidak menganggap mereka saingan, tapi mitra."


Kemitraan menjadi kekuatan ABC Woodentoys dalam menjalankan, mengembangkan, hingga meraih pencapaian usaha. Bentuk kemitraan yang dibangun bervariasi dengan berbagai pihak. Seperti menjadi mitra binaan instansi pemerintah daerah dan pusat, serta BUMN dan swasta seperti YDBA. Sedangkan UMKM sejenis yang juga dianggap sebagai mitra, digandeng untuk bekerja sama dalam penyediaan produk setengah jadi dan menjadi pihak yang tepat untuk saling berbagi. Contohnya mengadakan pameran bersama-sama dan pemasaran offline lainnya.


ABC Woodentoys juga memberi pelatihan pembuatan APE dan menerima magang siswa SLB di Yogyakarta, serta melakukan perekrutan karyawan dan menjadi sub kontrak pekerjaan bagi siswa SMK. Untuk perguruan tinggi, berkolaborasi sebagai tempat magang, studi banding, dan diundang mengisi mata kuliah terbuka untuk menyampaikan informasi seputar edukasi anak.


Magang siswa SLB N 1 Bantul di ABD Woodentoys
Magang siswa SLB N 1 Bantul di ABC Woodentoys | Foto: Instagram @abcwoodentoys

Tak ketinggalan, konsumen pun diajak bermitra dengan menawarkan program member/reseller dan konsinyasi, yang menjadi perpanjangan tangan untuk memperkenalkan dan memasarkan produk ke lebih banyak orang di lebih banyak lokasi. Tidak tanggung-tanggung, hingga saat ini, ABC Woodentoys telah bermitra dengan 100 lebih member/reseller di seluruh Indonesia dan 10 tempat konsinyasi di Yogyakarta.


Alur perjalanan yang telah dilalui ABC Woodentoys, bukan lagi satu atau dua tahun, tapi sudah lebih dari 20 tahun, dengan pencapaian bernilai yang mewujudkan niat untuk mencerdaskan bangsa melalui mainan edukatif bersama teman difabel, masih lebih singkat bila dibandingkan perjalanan mendatang yang semoga tak ada ujungnya. 


Ibu Rita sebagai pendiri dan pemilik ABC Woodentoys, menaruh harapan yang tak kalah besar bagi UMKM atau perusahaan lain, agar turut melibatkan teman difabel dalam berproses. Difabel sebenarnya bisa dan mampu bekerja menghasilkan karya, yang sudah terbukti puluhan tahun profesional membuat mainan edukatif berkualitas dari ruang produksi ABC Woodentoys. Mudah-mudahan, ABC Woodentoys bisa terus menginspirasi, naik kelas, dan memiliki daya saing, baik nasional maupun internasional. Bisa menembus seluruh wilayah Indonesia, dan juga luar negara.


 "Perbedaan itu ada bukan untuk dipermasalahkan, tapi untuk kita satukan."

Dari ABC Woodentoys yang mewujudkan kesetaraan dalam juang mencerdaskan generasi penerus bangsa.


Referensi

Wawancara by WhatsApp dengan Ibu Rita Indriana, pendiri ABC Woodentoys

Company Profile ABC Woodentoys yang dikirimkan Ibu Rita

Instagram @abcwoodentoys

Channel Youtube Anak Bangsa Cerdas ABC Toys

https://abcwoodentoys.com/

https://ydba.astra.co.id/

Hasil survei Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak pada Masa Pandemi Covid-19 oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPI)

Journal on Teacher Edication Volume 5 Nomor 3 Tahun 2024 berjudul Pemanfaatan Gadget sebagai Teknologi Digital sebagai Strategi dalam Meningkatkan Potensi Berbahasa Anak Usia Dini oleh Ariyani Ramadhani, Sandra Fitria Wardani dan Samsiar

Panduan Pemilihan, Pembuatan, dan Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif (APE) Secara Mandiri oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek)

Pemerintah Penuhi Hak Penyandang Disabilitas di Indonesia. Tautan: https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-penuhi-hak-penyandang-disabilitas-di-indonesia

No comments

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)