Buku BLOGGING FOR MOMS Buktikan Bahwa Ibu Bisa Produktif Melalui Blog

2 comments

Alhamdulillah, ini menjadi buku solo kedua yang saya rampungkan berdasarkan pengalaman pribadi. Dulu, cita-citanya memang ingin sekali mendokumentasikan setiap proses berharga yang saya lalui, setelah memutuskan menjadi ibu rumah tangga. Tidak menyangka, Blogging for Moms mendapat tawaran untuk diterbitkan secara digital oleh salah satu agensi yang bekerja sama dengan Gramedia grup. Tapi sudah lebih dulu saya terbitkan di penerbit Stiletto. 


Buku Blogging for Moms Buktikan Bahwa Ibu Bisa Produktif Melalui Blog

Tapi tak apa, karena saya sangat berterima kasih kepada diri sendiri, yang meski begitu sulit membagi waktu menulis dengan segudang tanggung jawab sebagai ibu, buku ini terbit juga. Serta banyak teman-teman yang ternyata turut mendapat manfaatnya. Membagikan pula review mereka di blog pribadi dan media sosial. Itu sudah cukup menjadi bayaran mahal atas segala upaya. Terima kasih banyak apresiasinya! Sekali lagi, terima kasih.


Baca juga: Buku KETIKA IBU RESIGN, Pentingnya Matang Menimbang dan Memapar Kehidupan Real Ibu Setelah Resign


Nah, dalam tulisan ini, saya akan sharing sedikit mengenai alasan kenapa saya menulis buku Blogging for Moms, apa saja isi buku ini secara garis besar, dan harapan dari setiap kata yang saya tulis di dalamnya. 



7 Tahun Menjadi Mom Blogger, Banyak Perubahan Positif yang Saya Rasakan

Alasan menulis buku Blogging for Moms

Inilah alasan utama kenapa saya ingin sekali membagikan proses perjalanan saya ngeblog, yang bisa dibilang benar-benar dari nol. Saya yang dulunya susah sekali menulis, berkat  blog, bisa jauh lebih lancar menuangkan apa yang ada di kepala dalam berparagraf-paragraf tulisan. Belum lagi limpahan ilmu, motivasi, circle pertemanan baru, tambahan penghasilan, hingga ukiran prestasi.


Awalnya, menulis blog hanya diniatkan untuk mengisi waktu luang. Karena awalnya bekerja, lalu setelah melahirkan anak pertama saya memutuskan di rumah saja, tentu kesenjangan aktivitasnya membuat saya kewalahan. Mental saya terombang ambing, bahkan bisa stres hanya karena masalah sepele. Bloglah yang menjadi penyeimbangnya, sampai niat untuk mengisi waktu itu berubah menjadi tujuan besar yang memotivasi saya untuk membuktikan bahwa ibu rumah tangga sangat bisa produktif dari rumah. 


Saya yang pernah disepelekan dan dianggap tidak bisa apa-apa karena memilih menjadi ibu rumah tangga, perlahan terbantah berkat apa yang saya dapatkan dari konsisten ngeblog. 

Pertama kalinya saya mendapat plakat penghargaan, berkat menulis blog. Pertama kalinya saya diundang sebagai pembicara dalam sebuah kelas, berkat menjadi bloger. Serta mampu menulis ratusan halaman dalam buku, juga berkat ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan dari proses ngeblog.


Seluar biasa itu!


Tentu masih banyak deretan perubahan lain yang tak terbayangkan akan saya dapatkan. Meski gerakan saya terbatas, tulisan-tulisan blog saya bisa bermanfaat bagi orang lain tanpa batas. Mendapat berbagai komentar yang masalahnya terbantu berkat tulisan yang saya unggah, menjadi kebahagiaan tersendiri yang tak bisa dibayar dengan apa pun. Saya bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya walau tak lagi bekerja. 


Satu lagi yang berkesan. Pernah penghasilan dari blog menjadi penolong saat keuangan keluarga saya sedang tak baik-baik saja. Dapat penuh membayar uang pangkal sekolah anak dengan total belasan juta. Rezeki dari Allah melalui blog yang saya kelola bertahun-tahun. Di saat itu, saya berjanji pada diri sendiri untuk terus menulis blog selama dimampukan. 


Kini, blog menjadi kebutuhan buat saya. Menyenangkannya dapat, kebermanfaatannya banyak, ilmunya mengalir deras, dan pintu rezekinya pun ada. 


Perjalanan dan proses panjang yang saya lalui, menjadi pengalaman berharga yang rasanya sangat sayang kalau disimpan sendiri. Mengingat begitu besar perubahan yang terjadi sejak saya berkomitmen menjadi mom blogger, diikuti pula respon orang sekitar yang sudah tak lagi memandang saya sebelah mata, saya yakin, semua ibu juga berpeluang merasakan hal yang sama, bahkan bisa jauh lebih luar biasa. 


Saya ingin membuktikan bahwa ibu yang memilih untuk menjadi ibu rumah tangga, bisa berdaya, berkarya, dan melakukan begitu banyak hal dari rumah. Apalagi di zaman digital sekarang, mobilitas tak lagi jadi penentu. Tanpa keluar rumah pun, ibu bisa melakukan apa pun. Salah satunya menjadi mom blogger



Kenapa Mom Blogger, Bukan Membahas Bloger Secara Umum

Kenapa Mom Blogger, Bukan Membahas Bloger Secara Umum

Sederhana saja, karena saya seorang mom blogger. Bila mengangkat yang lebih spesifik, serta saya pun juga mengalaminya sendiri, akan lebih menarik dan lebih mudah untuk menuliskannya secara detail, gamblang, serta sesuai realita. Bahkan saya tahu persis bagaimana perjuangannya membagi waktu menulis blog di antara pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak. Hanya ibu yang merasakannya, bukan?


Kalau digeneralkan, mengambil sudut pandang bloger secara umum, tentu problematikanya lebih beragam. Paling saya hanya bisa fokus ke hal-hal yang bersifat praktik, seperti tutorial membuat blog, atau penerapan SEO dasar. Apa yang terjadi di belakang itu, tak akan seluruhnya bisa saya tahu. Bloger hadir dari segala usia dan latar belakang, pasti sangat rumit dan banyak. 


Makanya, saya ambil sudut pandang yang benar-benar saya alami dan kuasai, sehingga bisa lebih banyak berbagi tentang hal di luar tutorial. Seperti tantangan konsiten menulis blog bagi ibu, membagi waktu yang rasanya 24 jam itu tak cukup untuk menyelesaikan semua tugas, hingga yang lebih penting adalah keistimewaan mom blogger dari pada bloger lainnya. Ya, mom blogger itu istimewa banget, lo!


Secuil saja dari keistimewaan itu adalah kehidupan ibu yang hanya akan dirasakan ibu, membuahkan sudut pandang yang hanya bisa didapatkan oleh ibu juga. Misal dari kodrat menjadi istri, melahirkan, dan menyusui saja, menarik banyak marketing produk-produk yang hanya diproduksi untuk kondisi tersebut. Enggak mungkin kan bapak-bapak diminta review susu ibu hamil?


Jadi, Blogging for Moms jelas menjadi buku yang berbeda dari buku blogging yang sudah ada di pasaran. Saya merisetnya. Bahkan belum pernah menemukan buku blogging  berbahasa Indonesia yang khusus membahas mengenai mom blogger. Hanya ada di negara luar, dan itu pun saya temukan melalui Google Play Book. 


Buku Blogging for Moms lebih unik dan spesifik. Tapi, tidak menutup kemungkinan bisa juga dijadikan referensi bloger umum. Karena yang saya tuliskan sangat bisa memandu membangun blog dari pertama kali, hingga siap dilirik untuk bekerja sama. 



Apa Saja Sih yang Dibahas dalam Buku Blogging for Moms?

Kenapa Mom Blogger, Bukan Membahas Bloger Secara Umum

Spesial di tulisan ini, saya spill daftar isinya secara keseluruhan. Sudah tergambar jelas apa yang dibahas, kan? Saya berusaha semaksimal mungkin untuk tak melewatkan satu pun bagian penting dari proses ngeblog yang membawa saya hingga ke titik ini. Dengan segala pengalaman yang banyak mengubah. 


🌸 BAB I 

Saya memulainya dengan realita saat ini menyangkut populatritas bloger. Kemudian baru menjelaskan alasan dan bukti yang membuat hasil tulisan mom blogger berbeda dari yang lain, serta peluang keberhasilannya. Termasuk juga kenapa aktivitas blogging cocok dilakukan para ibu.


🌸 BAB II

Bab ini saya tuliskan untuk para pemula agar dapat memulai perjalanan blogging-nya dari nol. Jelas langkah-langkahnya karena disertakan banyak gambar. Jadi, jangan khawatir lagi dengan cara membuat blog dari awal. Lengkap di bahas tuntas di sini. Pokoknya blog bakal siap tayang.


🌸 BAB III

Artikel menjadi inti dari sebuah blog. Nah, bagaimana mendapatkan ide dan menuliskannya dengan menarik, dijelaskan detail di bagian ini. Tidak akan memberatkan, karena sejatinya, banyak sekali ide dari keseharian kita. Misal mau menulis tentang keuangan, akan dijabarkan bagaimana mengembangkan idenya hingga menghasilkan lebih banyak topik untuk dibahas.


🌸 BAB IV

Tidak bisa menutup mata akan gebrakan media sosial saat ini. Bukan berarti menomorduakan popularitas blog, namun bloger sangat bisa memanfaatkan media sosial yang dipunya untuk menguatkan branding dan kepentingan lainnya. Sekadar informasi saja, saya menerima tawaran kerja sama sebagai bloger justru dari DM Instargram. Apa saja rekomendasi media sosialnya dan bagaimana mengelolanya, dikupas tuntas di sini. 


🌸 BAB V

Sepertinya ini menjadi part yang paling membedakan buku Blogging for Moms dengan buku blogging umum. Saya membahas tatangan apa saja yang akan dihadapi mom blogger setelah berkecimpung di dunia ini. Konsistensi mesti dijaga kalau ingin terus menjadi mom blogger. Makanya, saya lengkapi dengan solusinya agar menulis blog tetap bisa disandingkan dengan tanggung jawab dan kesibukan sebagai ibu.


🌸 BAB VI

Komunitas menjadi salah satu support system besar saya. Semangat dan ilmunya sangat membantu dalam banyak hal dan kondisi. Termasuk dalam menghadapi tantangan-tantangan yang rasanya hampir membuat menyerah. Saya menuliskan komunitas-komunitas bloger Indonesia yang bisa diikuti. Jadi tidak perlu mencari-cari lagi.


🌸 BAB VII

Bab yang paling bikin semangat ngeblog makin membara! Dijelaskan rinci apa saja sumber penghasil yang akan menambah pundi-pundi rupiah mom blogger. Eh, tapi dollar juga ada, lo. Jangan salah, bisa mencapai jutaan, puluhan juta, hingga ada yang tembus ratusan juta.


🌸 BAB VIII

Terakhir, yang tak kalah penting adalah menemukan kenyamanan. Saya memberikan tip dan saran agar ibu tak terbebani dalam menjalankan aktivitas blogging. Soalnya, kalau sudah merasa itu sebuah beban, menulis blog tak akan pernah terasa menyenangkan. Padahal, konsistensi menjadi kunci. 


Bagaimana? Semoga keseluruhan inti bab yang saya jelaskan dapat memenuhi kebutuhan pembaca secara utuh. Dengan satu panduan saja, ibu yang ingin menjadi bloger, sudah bisa langsung praktik dan mengembangkan blognya hingga memberi banyak manfaat seperti yang saya rasakan.



Harapan Saya atas Terbitnya Buku Blogging for Moms

Harapan Saya atas Terbitnya Buku Blogging for Moms

Selain dari sebagai panduan menjadi mom blogger, harapan besar saya dari terbitnya buku Blogging for Moms adalah semangat dan energi positif kepada semua ibu agar jangan pernah mengerdilkan diri sendiri. Terkadang stigma, kebiasaan, budaya, hingga pandangan sosial, menumpuk begitu banyak tanggung jawab kepada ibu, berujung memunculkan standar kesempurnaaan yang tak masuk akal. Ibu seolah harus bisa segalanya. 


Terlebih seperti saya yang memutuskan menjadi ibu rumah tangga, dianggap hanya bergumul dengan dapur, sumur, dan kasur. Dianggap kalah hebat dari ibu yang berkarier. Bukan membandingkan, tapi itu realita yang nyata masih ada. Padahal, kalau ibu bisa menyisihkan sedikit waktunya saja untuk diri sendiri, mengasah terus roda-roda pemikiran, pasti peluang keberhasilan dan kesempatannya tak akan kalah besar.


Baca juga: Menulis sebagai Self-Healing Itu Benar-Benar Bekerja dan Membahagiakan


Di ujung tulisan ini, saya kembali berterima kasih kepada teman-teman yang sudah membaca, menulis review, hingga menyampaikan bahwa buku Blogging for Moms telah memberi manfaat. Doakan saya bisa menuliskan buku-buku bermanfaat lainnya, ya. 


Oiya, bila ada yang tertarik, berikut daftar tautan untuk mendapatkan buku Blogging for Moms.

Link Shopee: https://s.shopee.co.id/9A6Yqz45Pu

Link Tokopedia: https://tokopedia.link/PtDkk0AUWHb

Link Google Play Book: https://play.google.com/store/books/details?id=jMD6EAAAQBAJ


Semoga bermanfaat.

2 comments

  1. Salam kenal, mba. Saya nemu artikel ini dari bloggerperempuan dan langsung tertarik, beli lewat google play book. Walau masih gadis, saya rasa bahasan di buku mba ini akan tetap relate hehe. Sudah lama bikin blog, tp karena jarang2 ngisi konten, trafficnya msih kurang :)
    cerita mba sbgai IRT memotivasi sy agar bs lebih rajin .. sukses sllu mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Mbak. Salam kenal :)
      Makasih banyak yaaa sudah baca buku Blogging for Moms. Aku bahagia banget bukunya bisa bermanfaat. Semoga semakin konsisten ngeblognya.
      Sama-sama sukses ya kita Mbak

      Delete

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)