Semangat Kreatif Arkanaku Gallery Tembus Luar Negara

No comments

Nila Mutiara Rulin, Owner Arkanaku Gallery

Perjalanan Arkanaku dimulai dari tahun 2019. Saat itu, menjual hijab dan aksesoris. Jumlah pelanggannya cukup menggembirakan untuk usaha yang tergolong baru dirintis. Namun, siapa sangka pandemi terjadi? Di tahun 2020, penjualan turun drastis. Nyaris menghentikan apa yang sudah dicapai sebelumnya.


Di tengah seok langkah, memasuki bulan Ramadan di tahun yang sama, satu pelanggan menghubungi meminta dibuatkan giftbox berisi hijab dan aksesoris. Muncullah ide menyiapkan ratusan giftbox dengan tujuan menghabiskan stok barang yang tersisa, lalu berhenti berjualan. Masih pesimis di titik itu.


Ternyata, ini menjadi gerbang yang mempertemukan Arkanaku pada jalur yang baru. Setelah lebaran, peminat giftbox malah meningkat berkali lipat. Bahkan sampai merekrut karyawan karena tak lagi mampu dihendel sendiri.

Nila Mutiara Rulin - Owner Arkanaku Gallery


Memilih meninggalkan pekerjaan agar bisa berkumpul bersama keluarga, tak ayal membuat Nila memutus produktivitas. Crafting atau kreasi kerajinan, adalah hobi yang menjadi passion untuk difokuskan. Menambahkannnya dalam daftar prioritas di antara prioritas yang lain, walau tak jarang mengadu kecepatan dan tenaga dengan peran utama sebagai ibu. Justru semangat inilah yang menjadi energi perjalanan Arkanaku Gallery.


Usaha ini bergerak di bidang crafting atau kreasi handmade dari manik-manik berupa aksesoris, serta dari tali dan benang, seperti macrame dan rajutan. Produk-produk tersebut dikemas menarik, cocok untuk kado dan souvenir.



Selera Pasar Menuntut Inovasi

Beberapa produk kreasi Arkanaku Gallery

Pindah dari Jakarta ke Rembang, Jawa Tengah, dengan kondisi kota yang berbeda, tak sedikit pun menyurutkan niat mengembangkan usaha. Ya, meski pernah nyaris menyerah, tapi takdir tetap membukakan jalan. Begitu rugi kalau disia-siakan. 


Rasanya, di zaman serba digital, banyak batas yang berhasil dipangkas, mobilitas pun tak lagi jadi pembatas. Dari rumah, inovasi terus diupayakan agar pergeseran selera dan kebutuhan konsumen dapat diikuti. Kehidupan itu dinamis, perubahan pasti selalu terjadi. Tidak ada ide kreatif baru, risiko kalah saing mengancam tanpa pandang bulu. Belajar dari kejadian lalu, nyatanya, inovasi mampu mempertahankan Arkanaku hingga sekarang. Bahkan di saat genting pandemi Covid-19.


Koleksi aksesoris menjajal berbagai model. Bros, gelang, kalung, tasbih, tempelan kulkas, hingga gantungan kunci dan hiasan tas. Manik-manik sebagai bahan utama proses pembuatnya, benang-benang perangkainya, serta alat-alat crafting yang menjadi "makanan" keseharian, telah menghasilkan ratusan desain. Tapi, tak berpuas hanya di situ, berkat usaha keras belajar otodidak melalui video-video dan mengikuti berbagai kelas, kerajinan macrame dan rajut pun turut mengisi etalase. Pokoknya meski di rumah, tak ada alasan untuk berhenti upgrade kemampuan.

"Yang lumayan tricky itu teknik pewarnaan ombre macrame. Membuat gradasi warna, dan menghasilkan gradasi yang mulus itu sangat sulit. Trial-error sampai berkali-kali!" kenangnya.


Macrame pun akhirnya menjadi salah satu produk terlaris yang semakin menaikkan nama Arkanaku Gallery. Tetap, inovasi kembali menghasilkan turunan produk yang bukan hanya sekadar macrame, tapi digabungkan dengan cermin, tulisan nama, atau inisial. Bahkan, macrame dan rajut yang sering kita lihat berukuran besar, dibuat pula versi mininya yang menggemaskan. 


Pengemasan giftbox berhasil menarik banyak pelanggan, hingga ke luar negeri

Dengan tetap mempertahankan konsep giftbox, mengemas setiap item produk dengan ciamik, plus kartu ucapan, menjadikan produk Arkanaku Gallery memiliki nilai tambah. Penjual souvenir tentu sangat banyak, namun yang mengemasnya seperti sebuah pemberian, jumlahnya terbatas. Tak semua penjual bersedia menambah modal dan usaha untuk packaging yang menarik. Padahal pengemasan dapat meningkatkan kesan dan value. Harga barangnya mungkin saja murah, tapi dengan kemasan yang dibaguskan, bisa terlihat elegan dan lebih mahal. Ini peluang usaha yang masih dipegang.


Terbiasa mencetus ide-ide baru yang adaptif dengan selera pasar, tak melewatkan hari-hari peringatan lain selain Idulfitri, yang biasanya juga membutuhkan merchandise sebagai ungkapan terima kasih atau kenang-kenangan bertema tertentu. Misalnya momen Hari Guru, Hari Kemerdekaan, perpisahan kelas, atau yang lebih bersifat individu seperti hari kelahiran. Ilmu desain dan digital painting yang juga banyak dipelajari secara otodidak, dimanfaatkan lebih dari sekadar membuat desain kemasan. Gelas-gelas berukir nama dan ilustrasi cantik menjadi primadona. Jumlah pesanannya pun biasanya tak sedikit, menambah besar pemasukan, dan tentunya sangat menguntungkan.



Ketatnya Persaingan Pasar

Terus kreatif dan inovatif, kunci bertahan di ketatnya persaingan usaha

Semakin tinggi pohon menjulang, semakin tinggi pula angin menerjang. Analogi ini sepertinya tepat menggambarkan tantangan yang terus datang. Ketika arus jual-beli sedang padat-padatnya, ada saja masalah menguji. Pernah ada kejadian pembeli yang memberi rating tak sesuai. Padahal komunikasi berjalan lancar selama membahas pesanannya yang cukup unik, yaitu semua item dimasukkan dalam satu box.  Tidak ada yang kurang, packing-pun juga dipastikan seaman mungkin.


Namun, entah kenapa, setelah paket diterima, rating-nya malah mengecewakan. Ini menjadi yang pertama dan sangat mengganggu performa toko di e-commerce. Mencoba menghubungi, khawatirnya memang ada yang tak sesuai, malah tidak direspon. 


Tak terpikirkan sedikit pun, ternyata ini upaya persaingan tak sehat dalam dunia usaha. "Terkuak setelah saya mengecek foto profilnya, terpampang sebuah logo dengan sebuah nama, di mana setelah ditelusuri terbukti menjual produk serupa". Ingin memungkiri, namun selalu terlintas bahwa ia sengaja memberi rating jelek agar usaha orang jatuh, demi menaikkan usahanya sendiri. 


Sedih dan kesal, tentu saja. Tapi, ini realita dunia usaha. Mengikhlaskan dan memohon ampun, serta kembali menata diri agar menjadi pribadi yang lebih baik, menjadi cara yang paling menenangkan. Tak lupa pula membantu melariskan jualan para pedagang kecil yang mungkin tantangan berprosesnya sama beratnya, atau bahkan lebih berat. Kemudian menyisihkan sedikit rezeki untuk berbagi. Karena segala kebaikan, pasti dibalas berlipat kebaikan. Bersyukur, Tuhan mengganti dengan cara-Nya. Pernah tiba-tiba saja masuk chatting pelanggan yang memesan giftbox dengan total belasan juta!


"Hati-hati jika ingin menceritakan mimpi-mimpimu, karena tidak semua orang punya semangat yang sama denganmu. Banyak yang mendukung, tapi tidak sedikit pula yang menjatuhkan."


Bukannya berarti menarik diri atau insecure, namun tantangan dari diri sendiri, lingkungan, pelanggan, hingga lingkup yang lebih luas atau lini yang lebih kecil, tak ada yang menjamin akan terbebas dari semua itu. Yang perlu dipastikan adalah tetap menjalani usaha dengan baik dan menerapkan strategi yang sehat. Sekalipun tidak semua pelaku usaha memiliki pemikiran yang sama. 



Produksi Rumahan, Tembus Pengiriman Luar Negara

Mengisi workshop kreasi bersama Rumah BUMN Rembang

Mengandalkan platform jual beli online, serta gencar promosi di media sosial, produk Arkanaku berhasil terbang nyaris ke seluruh provinsi Indonesia, hingga mampu menembus pasar internasional, yaitu Malaysia, Singapura, Taiwan, Hongkong, dan Australia. Produksi yang sepenuhnya masih dilakukan di rumah, penjualan yang juga dimonitor tanpa meninggalkan rumah, berhasil menembus luar negara. 


Trik promosi yang tak henti dilakukan dan berdampak besar pada kenaikan penjualan adalah dengan membuat konten reels di Instagram. Biasanya memanfaatkan sound viral dan diunggah antara pukul 6 sampai 7 malam . Walaupun tidak menjamin FYP, namun statistik beberapa video berhasil menyentuh angka ratusan ribu hingga jutaan views


Selain itu, dokumentasi produk selalu diusahakan seestetik mungkin. Visual yang baik, memiliki lebih besar daya tarik. Tadinya,     followers @arkanaku_gallery hanya 3 ribu, sukses menanjak organik hingga 70 ribu lebih. Baru kemudian tautan toko e-commerce disematkan agar pelanggan lebih mudah melakukan pembelian. Kekuatan internet sebesar itu! 


"Bagi saya, posting saja kontennya. Tidak usah memusingkan harus ramai dan viral. Ramai atau tidak, yang penting tetep eksis, sekalian jadi ajang belajar untuk menghasilkan konten-konten yang lebih kreatif," ungkapnya.


Didukung oleh jasa ekspedisi yang layanannya semakin memudahkan, rasanya tak ada yang perlu dikhawatirkan soal pengiriman. Mulai dari yang berukuran kecil, hingga yang besar sekalipun. Petugas JNE siap menjemput ke lokasi dengan mobil box atau motor, sesuai dengan jumlah dan ukuran paketnya.


"Kebetulan beberapa kali mengirim macrame dan paket giftbox dengan ukuran besar. Saya menggunakan layanan Cargo dari JNE. Untuk hiasan cermin macrame, JNE juga membantu packing kayu. Ini sangat memudahkan saya karena tidak perlu packing kayu sendiri yang pasti memakan waktu bagi yang belum ahli. Kreasi saya pun aman sampai di tangan pembeli." 


Soalnya #JNE ini ada sampai daerah kecil seperti Rembang, domisili dan lokasi produksi Arkanaku Gallery. #ConnectingHappiness, dari daerah kecil ini, jadi memungkinkan menjual dan mengirim produk hingga luar negeri. Layanannya pun lengkap, ada pilihan Yes, Reguler, dan Cargo. Kalau mau cepat sampai, pilih Yes. Tak buru-buru, tak apa dengan Reguler. Bila paket besar dan banyak, tentu andalannya yang Cargo.


Petugas JNE selalu siap dan sigap menjemput paket pengiriman ke rumah

Seperti perjalanan #JNE33Tahun yang ditemani energi, semangat, maju, dan inovasi, Arkanaku Gallery juga memaksimalkan upaya yang sama agar dapat melaju tanpa batas, meramaikan kesuksesan UMKM Indonesia.


Selama menjalani usaha Arkanaku Gallery ini, Nila mendapatkan banyak sekali hal positif. Berlimpah rasa bahagia karena hobi yang selama masih bekerja belum bisa terlaksana, sekarang malah menjadi sebuah usaha yang menghasilkan. Mulai dari fotografi, desain, membuat kerajinan tangan, dan menata. Selain itu, berhasil pula membuktikan bahwa di rumah saja, menjadi ibu rumah tangga, belum tentu tidak bisa apa-apa.


Berbekal pengalaman, tahun 2022, Nila diminta salah satu ruang kreasi sebagai mentor di sebuah kelas online khusus kreasi macrame dan manik. Setelah itu, workshop offline pun beberapa kali sudah diisi. Melihat antusias peserta, tak ada yang lebih menggembirakan ketika menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya. 


Perlahan tapi pasti, mimpi memiliki galeri offline, sudah menapaki langkah awalnya. Tahun 2023, diputuskan mencoba promosi tatap muka dengan membuka lapak di momen Car Free Day (CFD). Kemudian bergabung juga dengan komunitas UMKM dan mengikuti event yang mereka adakan. Online tetap jalan, offline pun tetap tak boleh ketinggalan. Sayap mesti dilebarkan agar bisa terbang lebih tinggi dan membangun simpul-simpul koneksi.

#GasssTerusSemangatKreativitasnya


Berpartisipasi dalam Kampung Ramadan 2024 Rembang

Melalui Arkanaku Gallery, Nila berharap dapat membuka lebih banyak lapangan kerja. Ingin sekali usaha yang dirintisnya bukan hanya bermanfaat untuk diri sendiri, namun juga bagi orang lain. Terus menciptakan desain-desain kreatif dan unik, menebar manfaat, berbagi ilmu, dan menginspirasi. Tentu prosesnya tak akan mudah. Namun, bila semangat terus dinyalakan untuk mempertahankan, dengan segala daya kreativitas dan inovasi, peluang itu pasti selalu ada.


#JNEContentCompetition2024

No comments

Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)