Sesuai apa yang saya janjikan di tulisan kemarin, yaitu mengenai cara mengatasi kebocoran gas, tulisan ini akan menyambung dengan informasi terkait (amit-amit) bila terjadi kebakaran akibat kebocoran gas tersebut.
Foto: shutterstock/moaarif |
Oiya, sekalian saja saya sertakan tautan menuju artikel sebelumnya yang masih satu topik bahasan. Supaya informasinya lengkap dan infromasinya enggak setengah-setengah.
Cara Mengatasi Tabung Gas Bocor Secara Mandiri Di Rumah (Sosialisasi dari Dinas Pemadam Kebakaran)
Masih bersumber dari sosialisasi dari petugas Damkar, saya menuangkannya kembali di sini sebagai pengingat saya dan juga teman-teman yang sudah mampir baca-baca. Harapannya agar kebakaran bisa tertangani sesegera mungkin dengan cara yang tepat, sebelum semakin membesar.
Penyebab Kebakaran
Banyak penyebab kebakaran, bukan hanya tabung gas saja. Betul? Tapi inti dari kebakaran tersebut hanya satu, yaitu terpenuhinya unsur utama dari terjadinya api. Unsurnya adalah bahan, sumber panas dan udara. Bahkan cukup dengan 16% kandungan oksigen dalam udara, sudah bisa mencetuskan api.
Bila kebakaran terjadi akibat kebocoran gas, jelas yang menjadi bahan pemicunya adalah gas itu sendiri. Ditambah dengan udara yang pasti akan selalu memenuhi ruangan, sudah tersedia dua unsur. Selama unsur ketiga, yaitu panas, belum ada, maka belum ada kebakaran. Barulah setelah muncul sumber panas, entah itu dari gesekan, pemantik di tombol on/off atau saklar, api dan sebagainya, kebakaran terjadi.
Maka dari itu, ketika terjadi kebocoran gas LPG, yang sangat dihindari adalah sumber panasnya ini. Seperti yang telah saya tulis di artikel lalu, menyalakan kipas angin saja tidak boleh, bahkan hape pun juga sebaiknya dihindari. Ada sumber daya di sana, masuknya arus listrik dan pemantik di saklarnya. Bila ruangan sudah padat gas, akan sangat mungkin api segera menyebar hanya karena sumber panas yang sering kita abaikan ini.
Memadamkan Api Akibat Kebocoran Gas Secara Tradisional
Foto: shutterstock/moaarif |
Tahu enggak sih kenapa kain basah bisa memadamkan api? Air yang terkandung dalam kain tersebut bisa menutup masuknya oksigen sebagai salah satu unsur api.
Pilihlah kain yang tebal dan pori-porinya lebih kecil. Selama ini yang paling sering kita lihat adalah memanfaatkan kain goni. Benar, kan? Padahal, pori-pori goni terlalu besar untuk menutup celah masuknya oksigen, sekalipun sudah dibasahi. Jadi, lebih baik memilih kain tebal lain seperti handuk atau selimut yang pori kainnya lebih kecil.
Menutup kain basah itu juga tidak sembarang tutup saja, namun ada cara amannya. Berikut penjelasan lengkap dari petugas Damkar yang langsung mempraktikkannya di depan saya dan ibu-ibu lain.
- Mengingatkan lagi, pilihlah kain yang tebal dan berpori kecil, seperti handuk, selimut atau gorden.
- Basahi secara keseluruhan. Tidak perlu diperas. Jadi airnya masih menetes-netes gitu.
- Jangan langsung ditiutupkan ke apinya. Tapi pastikan dulu telah berdiri membelakangi arah angin. Karena api dan asapnya pasti akan mengikuti arah angin. Kalau berdirinya menghadap arah angin, bisa-bisa terkena api atau asapnya yang tak kalah berbahaya.
- Kemudian pegang ujung kain dengan posisi jempol di depan dan keempat jari lainnya di belakang kain. Lalu putar tangan hingga posisinya terbalik dan kain melilit tangan. Kini jempol di bagian dalam. Kita pun berdiri di belakang kain. Lebih aman.
- Baru tutup tabung gas yang terbakar dengan kain tersebut. Masih beralas kain basah, buka regulator gas. Kalau regulator sudah terbuka, maka kebocoran gas akan teratasi. Api pun padam karena bahan yang menjadi unsurnya sudah tidak ada.
Menggunakan APAR
Foto: shutterstock/moaarif |
Caranya pun sangat mudah. Tidak perlu menggunakan kain basah, tapi langsung disemprotkan saja ke tabung gas yang terbakar. Setelah api padam, buka regulatornya. Selesai.
Tapi, bagi yang belum pernah menggunakan APAR, harus tahu dulu bagaimana cara pemakaiannya. Soalnya ada pin kunci yang mesti dibuka terlebih dahulu, cara yang benar untuk memindahkannya, hingga cara menyeprotkannya. Untuk lebih jelas, bisa dilihat pada video ini. Kebetulan ada channel YouTube petugas Damkar yang saya temui dan menerangkannya dengan detail.
Kalau ingin uji nyali, tapi sepertinya ini hanya dilakukan para profesional, memadamkan api akibat kebocoran gas bisa dilakukan dengan cara yang lebih praktis lagi. Kepraktisan yang mencekam lebih tepatnya, yaitu dengan menutup lubang keluarnya gas dengan satu jari. Kata petugas Damkarnya, bila isi tabung gas masih penuh, pasti ada jarak antara mulut tabung gas dengan api, jadi tak akan terbakar. LPG itu sendiri pun dingin, jadi saat tersentuh kulit, akan terasa dingin saja.
Ingat, ya. Ini cara yang hanya bisa dilakukan oleh para profesional. Cukup menguji adrenalin soalnya. Walaupun saya lihat sendiri keberhasilannya.
Baca juga: 6 Alasan Kenapa Harus Ada Aplikasi Ojek Online Di Gawai Kamu
Semoga bermanfaat dan kita terhindar dari kebocoran gas serta kebakarannya. Amiiin.
Oiya, next saya akan menulis satu bagian penting lagi dari sosialisasi Damkar menyangkut penyebab kebakaran akibat listrik. Salah satu penyebab kebakaran tersering. Ditunggu, ya.
No comments
Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)