Siapa yang kemarin habis travelling sekeluarga bareng anak? Walau liburan sekolah telah usai, tapi hawanya belum sepenuhnya hilang. Jadi memori yang susah dilupakan kalau keseruannya bikin semua ceria.
Eh, tapi kalau salah strategi, bisa-bisa liburan itu jadi momen yang tidak mengenakkan. Mungkin malah jadi kurang nyaman, suasananya enggak banget atau banyak ekspektasi yang tak terealisasi. Apalagi kalau bawa anak kecil, selalu ada saja yang bikin liburan penuh tantangan.
Baca juga: Ketika Perempuan Bertoga Memilih Menjadi Ibu Rumah Tangga
Apa yang Berbeda kalau Ada Anak Kecilnya?
Bagi saya pribadi, anak yang dikatakan masih kecil itu bukan hanya dilihat dari segi umur, namun juga kemandiriannya. Bila belum bisa mandiri dalam mengurus kebutuhan dasar, seperti makan, mandi, dan sebagainya, berarti dia masih dikategorikan anak kecil.
Memangnya ada yang beda kalau liburan bawa anak kecil? Jangankan untuk orang tuanya, untuk orang-orang yang berada di kelompok berlibur yang ada anak kecil saja, bisa merasakan situasi berbeda.
Pasti ada batasan, karena anak masih rentan serta amat tergantung dengan orang dan kondisi disekitarnya.
Baiklah, saya tidak akan membahas dari sisi orang lain, tapi dari orang tua. Karena saya orang tua dari dua anak kecil yang beberapa kali pernah berlibur. Perbedaan pertama, jelas dari barang bawaan yang meningkat berkali lipat. Dan yang kedua, segala sesuatunya harus dikondisikan agar menyamankan anak. Ketiga, ini juga tak kalah, wajib juga menyamankan orang tua. Soalnya, keadaan orang tua sangat menentukan bagaimana ia menangani anak-anaknya.
Jadi, persiapan liburan bersama anak akan jauh lebih panjang. Riskan sekali bila langsung pergi, padahal saat masih berdua suami, sekarang ingin ke sana, bisa saja langsung berangkat di hari yang sama. Kalau sudah ada anak, mana mungkin?
Tips Liburan Nyaman Ala Keluarga Kami
Nah, selayaknya orang tua lain, saya juga punya tips liburan nyaman bersama anak kecil yang selama ini dapat meminimalkan keribetan yang sering ditakutkan. Menghilangkan 100% tentu tak bisa, tapi menguranginya bisa diupayakan.
1. Pilih Lokasi Wisata yang Tak Telalu Hits, Tapi Tidak Terpencil
Saya tidak pernah memilih lokasi wisata yang terlalu terkenal saat berlibur bersama anak, apalagi di musim liburan. Lokasi wisata hits memang menarik, namun pengunjungnya tentu lebih ramai. Keramaian ini bisa membuat anak dan orang tua sama-sama tak nyaman. Bayangkan, harus menggendong anak, mengejar anak yang lari-larian lalu menghilang di padatnya orang, ditambah lagi cuaca yang panas terik. Dijamin kenyamanan itu ikut menguap. Agar lebih aman, pilihlah lokasi wisata yang biasa saja. Pengunjungnya akan lebih sedikit. Pastikan pula bukan di lokasi terpencil dan masih di kota atau pinggir kota, paling tidak ada yang berjualan makanan, obat-obatan dan fasilitas umum lainnya.
2. Pastikan Ramah Anak
Ramah anak bukan hanya dari wisata yang hendak dikunjungi, namun juga akses menuju ke lokasi, pilihan transportasi, penginapan bila menginap hingga tempat makan. Ramah anak berarti tidak membahayakan anak dan menyesuaikan dengan kebutuhan anak. Salah satu contohnya tempat makan, kalau membawa anak, tidak bisa asal masuk. Lihat dulu tempatnya, makanannya dan yang paling penting kebersihannya. Mending pilih yang pasti-pasti saja, seperti Steak Hotel by Holycow. Steak-nya lezat dan cocok untuk makan siang atau malam seluruh anggota keluarga. Sudah ada di beberapa kota, seperti Bandung, Jakarta, Tangerang, Semarang, Depok dan Pekanbaru. Kalau tempat wisatanya ada di kota-kota ini, jangan lupa masukkan ke dalam list ya.
3. Hindari Banyak Tentengan
Lebih karena alasan kepraktisan. Sebisa mungkin saya akan membebaskan kedua tangan dari barang-barang agar bisa menggandeng atau menggendong anak. Kalau liburannya berhari-hari, saya akan memasukkan baju sekeluarga ke dalam koper besar. Kalau sehari saja, andalkan tas ransel. Bila satu kurang, suami juga mesti bawa ransel.
4. Stop Bilang "Beli Di Sana Saja"
Sedia payung sebelum hujan. Semua kebutuhan anak wajib dibawa, terutama yang bersifat mendesak, seperti obat-obatan, jaket, topi, selimut atau kebutuhan lain yang orang tua pastinya sudah tahu. Jangan ada keinginan membeli nanti kebutuhan-kebutuhan ini walau memang di sekitar lokasi wisata banyak yang menjual. Misalnya saja kalau amit-amit anak demam tengah malam, belum tentu ada apotek 24 jam. Bila sudah disiapkan, kan tinggal diminumkan tanpa perlu menimbulkan masalah baru.
Baca juga: Cara agar Anak Mengerti Aktivitas Ibunya
Itulah tips liburan ala saya dan keluarga selama mengajak anak berlibur atau bepergian. Walau kondisi setiap orang berbeda, paling tidak ini bisa menjadi referensi kecil. Bagaimanapun, kalau sudah punya anak, liburannya pasti lebih sering bersama anak. Apalagi anaknya masih kecil, jelas masih ngikut orang tua ke mana-mana.
Next, mau ajak liburan anak ke mana lagi?
Tips yang sangat menarik ya bunda. Bisa diterapin nih kalau nanti udah punya anak
ReplyDeleteTerima kasih, Mas. Semoga bermanfaat nanti kalau sudah berkeluarga :)
DeleteTraveling bareng anak memang susah2 gampang ya mba 😁. Kemarin pas libur sekolah, aku ngajakin anak2 ke Medan, tanpa apinya dan tanpa babysitter. Tapi aku bersyukur anak2 udah mulai gede. Udah ga terlalu susah diatur.
ReplyDeletePaling inget pas ajakin anak ke Jepang dan Korea , pas umurnya msh 4 tahun 🤣. Itu baru berasaaaa drama semuanya hahahahhaa. Tapi seruuuu. Krn memang aku prepare segala sesuatunya detil.
Kami tetep sewa stroller yg ringan dan nyaman buat si anak, Krn selama di sana memang banyak jalan kaki. Makanya supaya si Kaka ga terlalu capek waktu itu
Tujuan wisata juga aku cari berimbang. Ada utk anak2, ada yg memang pengen aku visit. Jadi adil supaya si anak juga tahu kalo traveling ya harus saling toleransi Ama pilihan masing2. Utk makan aku ga mau perhitungan hrs yg murah. Kebanyakan kami ttp makan di restoran demi kenyamanan dan rasa supaya si kaka mau makan. Krn selama traveling, budget makan ga mau aku potong, demi hemat. Hrs makan yg bener supaya ttp sehat di negara orang.
Obat2an dr dulu aku selalu bawa, termasuk vitamin ga boleh lupa. Jadi imun mereka pun ttp terjaga.
Aku ga kapok sih bawa anak ke tempat2 yg jauh. Oh iya, aku juga selalu usahain kalo destinasi LN selalu di saat winter. Krn cuacanya ga bikin capek buat jalan, dan anak2 seneng. Beda Ama pas summer, yg panasnya kdg LBH terik dr Indonesia. Yg ada mereka rewel
Waaahhh terima kasih sharingnya, Mbak.
DeleteJadi pengalaman yang tak terlupakan ya, liburan saat anak-anak masih kecil. Aku yang masih deket-deket aja sudah heboh banget, apalagi ke LN.
Seru kalau diceritain begini. Momennya nggak akan keulang. Beda pasti rasanya kalau anak sudah pada gede.