Ternyata, perempuan adalah kelompok yang sangat rentan terjerat pinjaman online, baik sebelum pandemi dan semakin rentan setelah terdampak pandemi. Ini diungkapkan langsung oleh Wahyu Kustiningsih, Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada (UGM). Literasi keuangan yang masih rendah adalah penyebabnya.
Kabar ini bagai cambukan bagi saya yang merupakan seorang perempuan dan pernah menjadi korban penipuan. Bisa saja saya merugi untuk kedua kalinya. Apalagi kondisi sekarang yang semuanya serba sulit akibat pandemi. Bila tidak banyak mengikuti perkembangan, kewaspadaan akan risiko keuangan pasti sangat minim. Ujungnya, mudah saja tergiur dengan berbagai penawaran berprofit tinggi tanpa menimbang untung-rugi.
Saya tidak mau ditipu lagi!
Daftar Isi
1. Benarkah Perempuan Memiliki Literasi Keuangan yang Lebih Rendah?
2. Kenapa Bisa Terjadi?
3. Manfaat Bila Perempuan Milenial Melek Finansial
4. Fortune Indonesia, Media Ekonomi dan Bisnis untuk Semua Kalangan
5. Website Fortune Indonesia, Referensi Tepercaya
6. Girls, Jangan Lagi Abaikan Pentingnya Literasi Keuangan!
Benarkah Perempuan Memiliki Literasi Keuangan yang Lebih Rendah?
Tingkat literasi dan inklusi keuangan berdasarkan gender, 2019| Infografik: sikapiuangmu.ojk.go.id |
Sondang Martha, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan, mengatakan dalam sebuah konferensi pers, salah satu tantangan dalam melakukan edukasi keuangan pada perempuan adalah anggapan bahwa mereka merasa tahu cara mengelola keuangan dengan baik, padahal sebenarnya hanya tahu cara mengelola keuangan secara standar. Makanya, bila selama ini gaji atau uang pemberian suami berhasil mencukupi semua kebutuhan tanpa terkecuali, belum bisa dijadikan standar literasi yang baik.
Semakin baik literasi keuangan yang dimiliki, maka akan semakin bijak menganalisa risiko keuangan. Begitu pula sebaliknya
Sikap perempuan yang dinilai lebih mengandalkan perasaan ketimbang logika, tidak bisa dijadikan pembenaran. Pandemi yang berdampak dalam berbagai sektor, tentu juga berimbas pada keuangan banyak keluarga. Misalnya ketika suami dibebastugaskan, otomatis ibu akan mencari cara agar dapur tetap ngebul. Sehingga pinjaman online yang gencar ditawarkan dipilih sebagai solusi tanpa peduli legalitasnya. Begitu pula dengan tren belanja online yang semakin memanjakan konsumen, perempuan yang mayoritas mudah tertarik dengan diskon dan promo, bisa saja membeli membabi buta tanpa pertimbangan. Kalau menggunakan fasilitas Pay Later, sama saja dengan menumpuk hutang.
Bagaimana, sudah bisa memperkirakan tingkat literasi keuangan diri sendiri?
.
Kenapa Bisa Terjadi?
Foto: freepik.com |
Belum Pernah Mengalami Kerugian Finansial
Selalu ada hikmah dalam setiap musibah. Orang yang pernah mengalami kerugian finansial, apalagi yang diakibatkan oleh keteledoran dan nominalnya besar, pasti jauh lebih tertarik untuk mempelajari keuangan agar tidak mengalami hal sama untuk kedua kalinya. Namun bila belum pernah rugi, minat untuk meningkatkan literasi ini tidak akan sebesar orang-orang yang pernah merugi. Tapi apa iya harus menunggu rugi dulu baru sadar pentingnya literasi keuangan?
Keuangan Dianggap Susah
Termasuk saya, mendengar kata keuangan saja sudah terbayang tabel-tabel angka dengan grafik yang naik-turun. Padahal kenyataanya, dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita tidak perlu mempelajari hal serumit itu. Terkadang hanya membaca berita singkat tanpa embel-embel statistik, kita sudah meningkatkan literasi keuangan kita.
Standar yang Keliru
Sejalan dengan pernyataan Ibu Sondang Martha, banyak perempuan yang menganggap bahwa ia sudah cukup cakap dalam mengelola keuangan, padahal belum. "Toh, selama ini semua yang saya mau bisa dibeli. Tabungan juga aman. Berarti saya sudah berhasil mengelola uang dengan baik dong?" Nyatanya kehidupan tidak selalu baik-baik saja, ada kalanya keadaan keuangan mendadak berubah dalam sekejap. Yakin bisa membedakan mana jasa pinjaman ilegal dan legal? Yakin sudah berinvestasi dengan tepat? Yakin sudah mengalokasikan uang yang dimiliki untuk sesuatu yang menunjang kehidupan masa depan? Atau hanya melihat dari kehidupan sekarang saja?
Tidak Tahu untuk Apa
"Kenapa sih saya harus capek-capek belajar finansial? Saya tidak tertarik investasi, tidak mau main saham, rumah juga sudah punya." Literasi finansial dirasa tidak berguna dalam aplikasi kehidupannya. Apalagi perempuan yang telah menikah, mayoritas keuangan keluarga menjadi tanggung jawab suami. Wajar bila laki-laki lebih baik dalam pengontrolan keuangan dan selalu berupaya mencari informasi keuangan yang akurat agar dapat mengelola penghasilannya dengan tepat. Sedangkan Sang Istri? Selama uang cukup untuk sebulan, berarti aman.
Tidak Tahu Belajar dari Mana dan Di Mana
Sebenarnya di zaman digital seperti ini, tidak pantas lagi mengatakan alasan seperti ini. Banyak sekali informasi keuangan di Internet yang bahkan dalam sehari bisa diunggah berkali-kali. Namun terkadang, tidak semua perempuan cakap digital, sehingga keterbatasan akses informasi dan edukasi menjadi kendala tersendiri. Atau sudah bisa akses internet, tapi bingung mau mengetik kata kunci apa. Sehingga yang awalnya mau mencari informasi keuangan terkini, malah tersesat ke mana-mana.
Jujur, saya juga mengalami beberapa di antaranya, bahkan hingga detik ini. Apalagi sejak menikah dan punya anak, mempelajari keuangan nyaris tidak pernah masuk dalam rencana. Namun seiring waktu berjalan dan anak sudah mulai besar, sudah waktunya saya harus peduli dengan literasi keuangan. Bagaimanapun kebutuhan semakin meningkat dan saya harus terlibat untuk menentukan arah keuangan keluarga. Kalau gini-gini terus, kapan berubahnya?
Manfaat Bila Perempuan Milenial Melek Finansial
Foto: freepik.com |
Perbedaan gaya hidup milenial ini tentu harus dimanfaatkan juga oleh perempuan milenial untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam bidang keuangan. Karakteristik milenial yang masih berjiwa muda, lebih berani, lebih kritis serta lebih mudah beradaptasi dan belajar menjadi penunjang yang tak ternilai. Makanya banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh bila perempuan milenial mau meningkatkan literasi keuangan dengan fasilitas yang sangat mumpuni.
Pertama, meningkatkan kewaspadaan atas risiko keuangan. Semakin banyak ilmu mengenai keuangan, maka akan lebih penuh pertimbangan untuk mengelola keuangan. Apalagi yang berhubungan dengan pinjaman dan modal, tentu risikonya sangat besar. Uang menjadi objek menarik yang sering kali memancing oknum-oknum baru untuk menjalankan aktivitas keuangan ilegal. Jangankan yang ilegal, yang legal saja masih memiliki risiko rugi bila salah perhitungan atau ada kejadian tak terprediksi. Dengan literasi keuangan inilah kemampuan untuk menganalisa risiko-risiko akan terbentuk, agar dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan. Sehingga kewaspadaan semakin meningkat.
Kedua, menemukan peluang. Percaya atau tidak, memiliki literasi keuangan yang baik akan membuka ide baru untuk mengelola keuangan secara produktif dan inovatif. Keinginan untuk membuka bisnis agar memperoleh keuntungan, keberanian untuk berinvestasi atau mengembangkan usaha yang sebelumnya memang sudah ada dengan cara-cara baru yang lebih menarik pasar. Terutama bagi perempuan dan ibu rumah tangga yang masih hidup bergantung dengan penghasilan orang tua atau suami, tekad untuk meraih kemandirian ekonomi akan tercipta dengan sendirinya karena menyadari bahwa peluang itu ada. Bila terjadi masalah keuangan, bisa diatasi dengan cara yang lebih kreatif.
Seperti beberapa waktu lalu, ketika saya mengikuti salah satu lomba blog bertema fintech. Ini adalah kali pertama saya tahu keberadaan fintech lending atau peer to peer lending dan sedikit seluk beluknya. Ternyata cocok juga dijadikan alternatif investasi minim risiko selain emas yang selama ini saya lakukan. Malah modalnya tidak terlaku besar, dengan untung yang lumayan menggiurkan dan bisa dilakukan secara daring dengan proses yang simpel. Modal yang ditanam pun akan dimanfaatkan oleh rakyat kecil yang juga butuh modal usaha, jadi bisa sekalian membantu sesama. Saya berani karena sudah mempelajari.
Perlu diperhatikan bahwa mencari sumber referensi untuk mengedukasi diri dengan perkembangan dunia keuangan, tentu tidak boleh asal-asalan. Terutama ketika mengandalkan Internet, potensi munculnya website-website yang menampilkan informasi keliru atau bahkan hoax, bisa menjadi ancaman tersendiri. Begitu pula dengan referensi berbentuk fisik, tidak semua yang tercetak dijamin berkualitas, akurat dan objektif. Salah memilih referensi, akan salah pula eksekusinya. Pilah dan pilihlah media referensi yang berkualitas dan tentunya tepercaya.
Fortune Indonesia, Media Ekonomi dan Bisnis untuk Semua Kalangan
Fortune Indonesia menyajikan informasi dengan standar akurasi, keseimbangan informasi, dan transparansi yang terbaik di kelasnya. Memberi akses yang lengkap, ketajaman informasi dan pengemasan berbeda, sehingga mampu mencakup kalangan pembaca yang lebih luas. Ini tentu berkat kolaborasi tepat bersama IDN Media yang memiliki basis pengguna besar, jaringan menyeluruh dan teknologi inovatif.
"Tapi saya tidak suka membaca yang berat-berat seperti itu." Tenang, IDN Media yang sudah sejak awal menyasar generasi milenial dan Gen-Z sebagai target, dapat menyeimbangkan informasi ekonomi dan bisnis yang disajikan. Jadi tidak hanya bisa dinikmati oleh mereka yang profesional, seperti pebisnis besar, para pembuat keputusan atau pengusaha, namun juga merangkul kita-kita yang bukan profesional dan masih di tahap awal.
“Meski FORTUNE menargetkan pebisnis profesional sebagai audiens utamanya, hal ini sama sekali tak mengurangi fokus IDN Media pada Millennial & Gen Z."
- CEO IDN Media, Winston Utomo -
Kehadiran Fortune Indonesia di tahun 2021 ini, tentu menjadi angin segar bagi siapa saja yang ingin mendapatkan informasi berkualitas seputar bisnis, finansial, ekonomi, perbankan, investasi dan market research. Selain website, Majalah Fortune Indonesia juga diluncurkan. Edisi perdananya tayang pada 10 Sepetember 2021 lalu yang mengangkat cerita inspiratif perusahaan besar Indonesia. Disusul dengan Fortune Indonesia 100 yang merilis Fortune ranking 100 nama perusahaan terbesar di Indonesia.
Sudah baca atau belum?
Website Fortune Indonesia, Referensi Tepercaya
Setidaknya ada 6 alasan kenapa website Fortune Indonesia dapat dikategorikan sebagai penyedia informasi yang tepercaya dan layak dijadikan referensi.
1. Dikelola oleh Profesional
Sudah jelas, website Fortune Indonesia dikelola oleh pihak profesional dengan citra luar biasa, yaitu Fortune dan IDN Media.
2. Menggunakan Bahasa yang Baik dan Benar
Penggunaan bahasa yang baik dan benar berarti menghormati pembaca. Tidak semua pembaca mengerti dengan istilah-istilah gaul atau bahasa tertentu. Fortune Indonesia sebagai media profesinal tentu sudah menggunakan Bahasa Indonesia sesuai kaidah yang ada.
3. Jelas Penulisnya dan Memiliki Kontak Penanggung Jawab
Jangan pernah menjadikan website yang tidak tahu penulisnya dan penanggung jawabnya sebagai referensi. Bagaimanapun, tulisan yang tidak jelas asal-usulnya dan latar belakangnya sama saja dengan berita bohong yang tersebar di grup-grup chatting. Pada bagian bawah laman. Ini tentu tidak berlaku di Fortune Indonesia, terdapat menu About Us dan Contact Us yang menunjukkan profil dan kontak yang bisa dihubungi. Selain itu di setiap artikel juga disertai dengan nama penulisnya.
4. Objektif
Fortune Indonesia menyajikan informasi yang akurat dan tentunya sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Keadaan ekonomi dan bisnis tidak selalu dalam keadaan baik, namun inilah yang harus disampaikan agar dapat menjadi pertimbangan bagi pelaku bisnis dan masyarakat umum. Tidak ada pula kecondongan ke salah satu pihak sehingga informasi yang pembaca dapatkan sangat objektif.
5. Aktif Diperbarui
Kehidupan selalu berkembang, termasuk dalam bidang ekonomi dan bisnis. Bahkan dalam satu hari saja, banyak hal bisa berubah. Fortune Indonesia selalu memperbarui berita dengan informasi terkini. Bisa dilihat dari tanggal unggahan artikel dan keterangan tahun copyright pada bagian bawah website sebagai bukti lainnya.
6. Iklan yang Ditayangkan Tidak "Aneh-Aneh"
Tidak bisa dipungkiri bahwa iklan bisa menjadi sumber pemasukan bagi pengelola website agar dapat terus mengembangkannya. Namun bila iklannya berupa situs judi, pornografi atau pratik ilegal, bisa dipastikan bahwa website tersebut tidak layak dijadikan referensi. Iklan yang tayang pada Fortune Indonesia masih bersifat umum serta tidak satu pun yang melanggar aturan dan etika.
Selanjutnya, sebagai perempuan milenial yang hobi searching, tampilan website menjadi hal penting yang menentukan sejauh mana keinginan membaca dapat bertahan. Saya pribadi sangat menghindari website yang desainnya menurut saya alay. Misal, background-nya terlalu ramai sehingga tulisan sulit dibaca atau pilihan warna yang berlebihan. Fortune Indonesia sangat mengerti selera pembaca masa kini. Memilih warna putih sebagai latar belakang yang memperjelas seluruh tulisan. Warnanya juga tidak neko-neko, hitam dan sedikit merah di bagian yang perlu ditonjolkan.
Jumlah iklan yang ditayangkan wajar, dengan peletakan yang tidak mengganggu. Tidak perlu close iklan berlapis-lapis yang sengaja menutupi tulisan. Navigasinya baik dan pengelompokannya jelas. Terlihat pada menu yang tersedia. Bila ingin lebih instan, menggunakan kolom pencarian dapat membawa pembaca langsung ke informasi yang dicari.
Meski menyimpan banyak sekali informasi, Fortune Indonesia mempertahankan loading page yang cepat di semua halamannya. Bukan hanya tersedia untuk perangkat desktop, namun juga bisa diakses di perangkat mobile, seperti tablet dan smartphone. Sehingga membaca jadi lebih nyaman dan tidak cepat bosan. Habis membaca satu berita, bisa lanjut ke berita lainnya. Informasi yang diterima akan semakin bayak dan beragam.
Contoh berita Fortune Indonesia yang lebih ringan, namun sangat bermanfaat |
Satu hal yang paling penting cocok bagi perempuan yang masih perlu banyak belajar terkait keuangan, kesederhanaan pengemasan informasi tentu menjadi perhatian. Saya misalnya, istilah-istilah yang tidak familiar serta keterangan-keterangan rumit, pasti tidak akan saya baca. Bukannya meningkatkan literasi, malah menjadi malas untuk melanjutkan membaca. Nah spesialnya, Fortune Indonesia juga banyak menyajikan informasi yang ringan tanpa mengenyampingkan kebermanfaatannya. Bagi ibu-ibu biasa seperti saya ini, justru berita seperti inilah yang dibutuhkan.
Pada bagian atas website, tersedia menu kategori yang mengelompokkan berita ke dalam bagian yang lebih spesifik. Untuk saya, pengelompokan ini jelas dan sangat memudahkan. Tidak ada berita berulang, dalam artian berita sama yang muncul di lebih dari satu kategori.
Market
Memberikan informasi terkait pergerakan dan prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bagi saya, topik terkait investasi adalah yang cocok. Tidak yang ribet-ribet, seperti mengikuti berita terkait emas atau mempelajari sedikit-sedikit informasi saham karena dari dulu ingin juga main saham.
Business
Ini adalah kategori yang paling mencerahkan. Berbagai perkembangan bisnis, perusahaan, inovasi dalam bisnis dan kisah tokoh-tokoh pebisnis yang inspiratif, ada ditulis di sini. Dengan mengamati perkembangan bisnis dan apa yang dibutuhkan dalam dunia bisnis, bisa saja muncul ide-ide bisnis yang kira-kira menguntungkan. Jadi makin semangat!
Finance
Menyajikan berita-berita terkait aktivitas ekonomi, kebijakan, pajak, perbankan dan asuransi. Kategori ini sangat membantu untuk melihat kebijakan atau perkembangan produk dan jasa keuangan. Misalnya suami saya yang rutin mengimpor barang dari Jepang untuk jualan online-nya, maka bila ada kebijakan terkait pajak yang belum ia diketahui, bisa saya informasikan. Atau saya yang mulai tertarik dengan asuransi dan berencana pula kredit rumah melalui bank, erita terkait asuransi dan perbankan bisa dibaca untuk membantu memutuskan.
News
Kategori yang menambah pengetahuan umum dengan berita-berita hangat terkini, tentunya tetap berhubungan dengan ekonomi dan bisnis. Kategori News menampilkan berita politik, kesehatan, industri, energi hingga berita internasional.
Tech
Milenial pasti suka! Berita perkembangan gadget, software, aplikasi dan teknologi terbaru disajikan lengkap di sini. Tentunya masih dalam cakupan ekonomi dan bisnis. Ini sangat bermanfaat agar kita lebih bisa memanfaatkan perkembangan teknologi dalam rencana keuangan dan bisnis. Tidak perlu tingkat tinggi, misalnya saja pemanfaatan media sosial untuk melariskan dagangan. Ini juga teknologi, dengan mengamati apa yang sedang viral, tentu strategi marketing tepat bisa membuka peluang untung yang lebih besar.
Sharia
Kategori ini khusus membahas berita terkait syariah yang belakangan ini semakin dilirik oleh banyak umat Islam. Ternyata dunia ekonomi dan bisnis tanah air sangat peduli akan kebutuhan masyarakat yang ingin lebih tenang melakukan transaksi keuangan, seperti perbankan, asuransi dan investasi.
Luxury
Seperti namanya, kategori ini memang menyajikan berita yang mewah-mewah, seperti barang-barang mewah, travelling, kuliner dan gadget yang juga menjadi lambang kemewahan milenial. Melihat kategori ini, bisa menjadi penyemangat untuk mencari uang banyak-banyak agar bisa membeli barang-barang mewah idaman. Eh, tapi juga bisa dijadikan ide bisnis, lo! Misalnya mencoba usaha kuliner dari negara tertentu atau mencoba investasi barang-barang mewah yang harganya tidak menyusut.
Lengkap sekali, bukan? Mengetahui perkembangan dunia ekonomi dan bisnis melalui berbagai kategori yang ada pada website Fortune Indonesia, kemampuan melihat dari berbagai sudut pandang akan meningkat. Anggapan yang awalnya mengira bahwa website ekonomi dan bisnis tidak cocok bagi pembaca awam, malah semakin menyadari betapa pentingnya mengikuti perkembangan dunia keuangan. Fortune Indonesia memang peduli dengan orang-orang yang butuh literasi keuangan dengan penyampaian sederhana dan mudah dipahami tanpa harus menjadi pebisnis profesional atau ahli ekonomi dulu.
Girls, Jangan Lagi Abaikan Pentingnya Literasi Keuangan!
Percaya deh, semakin cepat kita cakap finansial, maka semakin cepat pula merasakan manfaatnya. Tidak akan sia-sia!
Hingga saat ini, pandemi masih belum jelas ujungnya. Di tengah musibah yang menghilangkan banyak hal, pekerjaan, harta bahkan nyawa, masih ada peluang bisnis yang bisa mengeluarkan kita semua dari keterpurukan. Bukan hanya kita atau orang-orang terdekat saja yang sedang berjuang meningkatkan taraf hidup dan kemampuan finasial, namun semua orang juga melakukannya. Ada yang caranya benar dan ada pula yang caranya salah. Kita bisa jadi menjadi salah satu korban dari aktivitas para oknum penyedia jasa keuangan abal-abal. Jangan biarkan diri sendiri menjadi target mereka.
Apapun status dan pekerjaan kita sebagai perempuan, masih single atau menikah, bekerja atau mengurus rumah tangga, semuanya harus memiliki literasi finansial yang baik. Dengan memiliki dasar ilmu dan mengikuti perkembangan, kita akan lebih bijak mengelola keuangan dan lebih waspada dengan segala risiko yang pasti selalu ada. Bukan hanya sekadar mampu memenuhi kebutuhan bulanan, namun juga mampu berpikir produktif dan inovatif dengan menemukan peluang.
Yuk, tingkatkan literasi keuangan dengan rajin-rajin membaca informasi terkini di Fortune Indonesia. Sejatinya uang itu sendiri sudah menjadi modal investasi. Bagaimana kita mengelolanya, pasti memberi dampak pada kehidupan kita, entah kini atau nanti.
Ingat,
kekayaan berlimpah tidak bisa menyimpulkan bahwa seseorang memiliki literasi keuangan yang baik, namun harus dibuktikan dengan cara mereka mengelolanya.
Semoga bermanfaat.
Referensi:
Pakar UGM Ungkap Alasan Perempuan Rentan Terjerat Pinjol. Tautan https://www.fortuneidn.com/finance/desy/pakar-ugm-ungkap-alasan-perempuan-rentan-terjerat-pinjol
KEMEN PPPA DORONG KAUM PEREMPUAN PAHAM LITERASI KEUANGAN. https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/2414/kemen-pppa-dorong-kaum-perempuan-paham-literasi-keuangan
IDN Media Hadirkan Media Bisnis Global FORTUNE ke Indonesia, Buat Apa?. https://www.idntimes.com/business/economy/amelia-rosary/idn-media-hadirkan-majalah-bisnis-global-ke-indonesia-buat-apa
Wah benar banget mbak. Saya setuju kalau kita sebagai perempuan harus makin melek finansial.
ReplyDeleteBanyak tips keuangan bagi kaum enak yang bisa diterapkan sehari-hari di FORTUNE Indonesia.
ReplyDeleteWa betul mbak, melek literasi keuangan bikinmita lebih berhati-hati pada tiap risiko yang kita ambil.
ReplyDeleteSepakat. Kita sebagai perempuan harus melek literasi keuangan
ReplyDeleteSama mba, saya juga begitu seiring waktu berjalan dan anak sudah mulai besar, sudah waktunya saya harus peduli dengan literasi keuangan.
ReplyDeleteSaking pentingnya literasi finansial, ingin share deh dengan ibu-ibu lain yang kurang akses dgn media. Karena sy hidup di desa, minimal bs sharing ttg resiko-resiko yg akan dihadapi di masa depan jika kita tidak mulai belajar ttg literasi keuangan.
ReplyDeletePengalaman yang tidak enak di masa lalu menjadi cambuk untuk lebih belajar ya Mbak. Terima kasih sudah berbagi di blog ini, menjadi tambahan wawasan bagi pembaca blog ini.
ReplyDeleteYups, setuju banget pentingnya peningktan budaya literasi. ga hanya di keuangan tapi juga di aspek - aspek lainnya. thanks for sharing mba, artikelnya bermanfaat sekali.
ReplyDeletesetuju nih, perempuan milenial selain tangguh juga wajib untuk cakap literasi keuangan, ekonomi dan bisnis karena dari segi ilmu aja kebanyakan udah lebih tinggi dari generasi sebelumnyaa.
ReplyDeletesaya juga belakangan suka baca berita di Fortune Indonesia, selain beritanya up to date, yang bikin nyaman adalah iklannya gak muncul dimana-mana yang bisa kayak jebakan Batman, hihihh
Benar banget, Mbak. Literasi keuangan itu penting banget. Jangan sampai kita menjadi korban hanya karena kita tidak mau menambah wawasan kita tentang literasi keuangan. Kehadiran Fortune Indonesia sebenarnya bisa menjadi pilihan tepat untuk menambah wawasan dan informasi tentang literasi keuangan.
ReplyDeletePerempuan harus banget melek literasi keuangan. Soalnya kita kan dihadapkan pada berbagai keputusan keuangan dari soal belanja harian sampai investasi. Jadi cari informasi juga kudu yg valid
ReplyDeleteWah banyak juga ya kena tipunya, krn teman dekat ya jadi kita suka percaya aja.
ReplyDeletePara perempuan nih memang harus meningkatkan literasi keuangan juuga sbagai pengatur keuangan dalam keluarga. Bisa belajar banyak di web Fortune Indonesia
Seneng bangett fortune bisa hadir di Indonesia jadi wadah edukasi sekaligus informasi tentang ekonomi dan bisnis. Jadii kita2 lebihh melek soal literasi ekonomi ya kak.
ReplyDeleteSelamat Mbak Novarty, tulisannya diapresiasi menjadi juara 1. Tulisannya sungguh mencerahkan
ReplyDeleteAlhamdulillah..makasih Mbak Julia 🤗
DeleteMampir setelah pengumuman muncul. Hihihi
ReplyDeleteAku belajar banyak dari artikel yang mba tulis ini
Alhamdulillah. Makasih ya Mbak sudah mampir dan baca-baca 🤗
Delete