Niat awal aku membuat dan mengelola blog pribadi hanya untuk sekadar mengisi hari di rumah setelah memutuskan resign. Itu pun juga atas saran suami. Takutnya aku yang biasa sibuk, menjadi stres dengan pola hidup baru yang nyari sepanjang waktu di rumah saja. Namun niat awal itu berubah seiring rutinitasku menulis. Banyak pengalaman, ilmu serta suka-dukanya yang membuatku sadar bahwa ada potensi sebagai bloger yang bisa terus digali.
Mempertahankan untuk konsisten mengelola blog selama lima tahun tentu bukan hal mudah. Ada titik di mana aku merasa lelah dan ingin berhenti saja. Namun banyak pula momen yang membuat semangat menulis itu semakin kuat. Yang jelas, terus berlatih adalah kunci untuk berkembang.
Bertahan segitu lamanya di dunia blogging, sudah mendatangkan banyak hal positif, minimal untuk diriku sendiri. Aku tidak menyangka bahwa menjadi bloger tidak sesederhana menulis konten atau curhat-curhatan saja. Keuntungan yang aku dapatkan bukan lagi hanya sebagai pengisi waktu saja, namun jauh melebihi ekspektasi dan sangat berharga dalam mengembangkan diri.
Meski aku belum se-hits bloger-bloger lain, namun mencapai titik ini saja sudah berderet manfaat yang aku dapatkan. Bagi yang masih bertanya-tanya, apa sih enaknya jadi bloger, atau bloger pemula yang sering bermasalah dengan naik-turunnya mood menulis, beberapa hal berikut ini adalah hadiah yang telah aku dapat selama aktif sebagai bloger. Harapannya bisa dijadikan penyemangat bagi kita bersama untuk konsisten mengisi konten bermanfaat dalam blog yang telah dibuat.
Baca juga: 7 Waktu Favorit untuk Menulis, Kamu Layak Mencobanya!
1. Kemampuan Menulis
Bila bloger lain memulai aktifitas ngeblog karena memiliki kemampuan atau bakat menulis, berbeda denganku. Sebelumnya, tidak pernah terpikirkan sama sekali bahwa aku akan menyukai dunia kepenulisan. Disuruh membuat laporan saat bekerja saja aku sudah kesulitan menjelaskan kegiatan yang dilaporkan, padahal aku mengikuti seluruh agendanya. Makanya terlihat sekali dari tulisanku di tahun pertama yang berantakan, apalagi untuk mengikuti kaidah kepenulisan yang baik dan benar, tidak mungkin. Dulu aku masih berpikiran bahwa semakin santai dan gaul bahasanya, maka akan semakin enjoy pula pembaca.
Berkat konsisten ngeblog, akhirnya dua tahun belakangan, tulisanku mulai berubah. Aku tahu pentingnya ber-Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam sebuah karya tulis, meski dalam blog pribadi sekalipun. Tidak ada pembaca yang akan nyaman ketika banyak sekali kalimat gaul yang belum tentu ia mengerti dalam artikel yang dibaca. Apalagi bila paragrafnya tidak berhubungan satu sama lain. Aku juga sudah mulai lancar menuliskan apa yang ada di kepala dalam bentuk kalimat yang mudah dimengerti. Sebuah pencapaian luar biasa bagiku yang tidak memiliki pengalaman menulis sebelum ini.
2. Banyak Sekali Ilmu
Aku adalah penanggung jawab penuh setiap kata yang aku tulis. Tidak boleh asal berteori untuk sesuatu yang tidak aku kuasai. Apalagi yang bersifat ilmiah, butuh pengujian oleh para pakar, tentu harus berlandaskan sumber terpercaya. Nah, proses riset dan mencari referensi ini adalah aktifitas yang paling banyak memberi ilmu baru untukku. Misalnya ketika menulis mengenai pengalamanku menghadapi anak yamg terkena campak. Tentu aku tidak boleh sembarangan saja menuliskan bahwa campak akan sembuh setelah dua minggu, sama seperti yang terjadi pada anakku. Mungkin saja anak lain sembuh lebih cepat atau lebih lama. Disinilah dibutuhkan landasan teori agar tidak menyesatkan pembaca dan tentunya juga menambah pengetahuanku.
3. Berguna untuk Orang Lain
Beberapa artikel yang aku tulis ternyata membantu banyak pembaca yang juga mengalami masalah serupa. Contohnya pengalaman menghadapi kista tiroid banyak memberi semangat kepada penderita lain untuk optimis dan berpikir positif ketika sebagian besar dokter menyarankan operasi. Ada cara lain dengan melakukan sedot kista tiroid seperti yang aku jalankan. Ungkapan terima kasih terus berdatangan, baik yang ditulis pada kolom komentar, maupun mengirim pesan melalui media sosial. Bagiku, inilah hadiah terbesar yang aku terima. Bahagianya luar biasa ketika bisa berguna bagi orang lain.
4. Dapat Kenalan Baru
Mengunjungi tulisan sesama bloger dengan banner komunitas bloger yang terpampang di blog mereka, berhasil memancing keinginanku untuk ikut bergabung dengan komunitas tersebut. Awalnya aku tidak percaya diri, takut tidak dapat berkontribusi dengan baik. Ternyata kini aku ketagihan bergabung dengan banyak komunitas, bukan lagi sebatas bloger, namun juga komunitas kepenulisan. Aku mendapat kenalan baru dalam bidang yang sama, saling berbagi ilmu dan belajar dari blog sesama anggota. Pengikut media sosial juga turut bertambah dan akses informasi pun pasti semakin luas.
5. Tawaran Kerjasama
Pertama kali ditawari kerjasama oleh sebuah brand multivitamin, aku sempat kebingungan ketika ditanyai mengenai rate card. Sampai-sampai aku galau seharian untuk mencari apa yang dimaksud dengan rate card dan menentukan nominalnya. Kerjasama ini sama artiannya dengan endorsement melalui sebuah review yang ditulis dalam blog pribadi. Ternyata bloger biasa seperti aku dinilai layak mempromosikan sesuatu. Senang sekali rasanya! Tidak dikira sebelumnya bahwa bloger juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari berbagai kerjasama.
6. Menang Lomba
Aku menang lomba untuk pertama kalinya setelah lebih dari tiga tahun ngeblog. Bayangkan, aku butuh belajar selama itu untuk mampu bersaing dengan bloger lainnya dalam sebuah kompetisi. Itu pun bukan lomba pertama yang aku ikuti, mungkin sudah puluhan kali sebelumnya. Kemenangan ini tentu membanggakan, apalagi ada hadiah yang sudah menanti. Usahaku terbayar dan membakar semangat untuk lebih aktif lagi menulis. Menjadi pemenang dalam lomba blog sama halnya dengan lomba-lomba lain, butuh waktu, usaha dan pengalaman hingga akhirnya ada masa menuai hasil.
7. Pengendalian Diri
Aku tidak tahu apakah bloger lain juga mengalami poin yang satu ini. Pengendalian emosi yang tidak begitu baik serta mood swing yang aku alami ternyata menjadi penyebab down parah ketika apa yang aku harapkan tidak sesuai kenyataan. Paling sering ketika mengikuti lomba blog, ketika aku kalah setelah berjuang mati-matian menulis artikel, pasti dampaknya parah. Bisa tiba-tiba saja aku merasa insecure dan menganggap diri tidak pantas menulis. Berulang kali pula terbersit keinginan untuk berhenti. Baper banget, 'kan? Aku pun juga sangat terganggu dengan kondisi tidak mengenakkan seperti ini.
Kesulitan mencari waktu menulis karena masih memprioritaskan anak-anak juga tidak jarang membuatku kesal, sebal atau marah, ketika berujung pada tidak terpenuhinya target yang aku buat. Aku sering kehabisan waktu, tidak tahu mana yang harus dikerjakan dulua, hingga akhirnya stres sendiri. Makanya, supaya tetap bisa menulis dengan nyaman, aku selalu berupaya mencari cara mengendalikan diri agar tidak terlalu berlebihan menanggapi kekalahan atau bila apa yang aku inginkan tidak menjadi kenyataan, apalagi sampai menyalahkan kondisi. Sekarang, aku tentu jauh lebih kuat dengan strategi menulis dan manajemen waktu yang lebih baik.
8. Pengalaman
Lima tahun ngeblog masak tidak dapat pengalaman apa-apa? Pasti banyak pengalaman yang aku dapat. Bisa dibilang semua poin yang dibahas dalam artikel ini terlahir berkat pengalaman. Pengalaman ini pula yang membuatku jatuh, lalu kemudian berhasil bangkit kembali. Tidak semua yang aku alami membahagiakan, jadi wajar bila mentalku sering diuji untuk semakin kuat menghadapi berbagai hal. Aku menjadi semangat belajar ketika ternyata tulisanku tidak sesuai harapan. Aku semakin teliti membaca ketentuan ketika mengikuti lomba atau diajak bekerjasama. Aku tiada henti berusaha menulis disela tanggung jawab mengasuh anak dan rumah tangga. Tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin.
Pengalaman ngeblog ini juga memperlihatkan langsung bahwa menjadi bloger juga butuh perjuangan yang tidak mudah, terkhusus bagiku yang tidak memiliki pengalaman di bidang kepenulisan sebelumnya. Tidak bakat yang menentukan, namun latihanlah yang paling berperan. Bisa jadi bloger yang terkenal saat ini juga pernah melalui masa-masa berat. Sehingga pada akhirnya aku bisa menjadi pribadi yang semakin berkembang berkat pengalaman ini, baik dari kemampuan, maupun mental.
9. Personal Branding
Berkat pengalaman mengikuti lomba, konsisten menulis artikel bermanfaat, mengelola blog dengan baik dan bergabung dengan komunitas, aku mulai dikenal sebagai seorang bloger aktif. Begitu pula dengan keluarga dan lingkungan pertemanan, aku juga sudah diakui sebagai emak bloger. Terkadang tawaran campaign atau review juga berdatangan dari komunitas yang aku ikuti. Kerjasama pasti juga semakin berdatangan bila nama kita telah dicap sebagai bloger yang baik. Diimbangi sinkronisasi blog dan media sosial maka akan menambah lengkap branding yang terbangun.
10. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Aku sudah berniat untuk menjadi ibu rumah tangga yang tidak biasa. Meski tidak mudah, untuk tetap produktif di rumah, apalagi dengan kesibukan mengurus anak dan keluarga, aku tidak pernah putus berjuang menggapai apa yang aku inginkan. Kini satu per satu impian itu mulai terwujud. Aku tidak lagi diremehkan dan dikait-kaitkan dengan kepitusanku resign setelah melahirkan. Aku membuktikan bahwa aku bisa tetap mengembangkan diri meski bukan lagi dari kantor. Tentu saja aku lebih percaya diri. Aku bangga bisa mengurus keluarga sambil terus berkarya. Menurutku hal ini tidak kalah hebat dengan status wanita karir yang sebelumnya aku sandang.
Baca juga: 5 Tips Anti Baper Ketika Kalah Lomba Blog
Bagaimana, banyak sekali yang aku dapatkan dari ngeblog, 'kan? Setiap kali memikirkan manfaat luar biasa yang telah aku peroleh, semangat untuk memberikan tulisan yang lebih baik akan semakin besar. Perjuangan yang tidak sebentar ini menjadi alasan kuat kenapa aku harus harus tetap bertahan menjadi seorang bloger. Selain menyenangkan, kaya ilmu dan ternyata tulisanku juga dapat membantu sedikit permasalahan orang lain, menjadi bloger juga membuka pintu rezeki baru. Pokoknya aku happy banget menjalankan hobi yang produktif, bermanfaat dan cuan!
Semoga bermanfaat dan semangat!
Masyaa Allah, ga nyangka ternyata mba Novarty dulunya juga pernah mengalami masa-masa "awam" di dunia kepenulisan. Btw sy silent reader tulisan-tulisan mba, dan sejauh ini menurut saya tulisan-tulisan mba Novarty selalu menarik utk dibaca, baik dari pemilihan kalimat bahkan sampai tentang dasar-dasar ilmu kepenulisan juga mba Novarty terapkan di sini 😊. Dan honestly, membaca tulisan mba ini, saya merasa dpt booster utk terus belajar menulis. Krn memang benar, bahwa ketika kita sering menulis, lambat laun insyaa Allah kemampuan menulis kita jg akan berkembang...
ReplyDeleteTentunya juga dengan terus meng-upgrade kemampuan menulis kita.
Terima kasih mba Novarty sudah berbagi, salam kenal dari Malang 😁😄
Salam kenal juga, Mbak Iin 🤗
DeleteAlhamdulillah. Makasih ya Mbak sudah sering mampir baca-baca di sini. Bahagia banget tulisanku bisa bermanfaat.
Betul, Mbak. Menulis memang butuh latihan. Nah, konsistennya ini yang paling sulit diterapkan. Tapi kalau berhasil konsisten, pasti tulisan kita akan semakin baik. Kita juga semakin enjoy nulis.
Semangat terus ya, Mbak. InsyaAllah bisa! 💪🏼
aku setuju banget sama point point mba Novarty. nggak nyangka juga lingkup pertemanan di dunia blogger juga makin luas. senang bisa berkunjung ke rumah maya temen temen, berasa udah kenal dekat
ReplyDeleteAku juga dulu nggak pernah nyangka bakalan seseru ini berteman dengan para blogger walau belum bisa bertatap secara langsung. Bisa saling belajar dan berbagi semangat. Alhamdulillah banyak hal positif yang didapat karena ngeblog :)
DeleteNice article mbak.. Keren udah bisa konsisten selama 5 tahun :))
ReplyDeleteAlhamdulilah masih berhasil jaga komitmen walau berat, hehe. Tapi kalau udah ngerasain enaknya, penghasilannya, ngeblog jadi lebih seru 😁
Delete