Seenak apa pun makanan di perantauan, entah itu
western,
japanesse atau hidangan nusantara daerah lain, tetap saja ada masanya
lidah akan rindu dengan rasa masakan kampung halaman. Namun terkadang untuk
menemukannya tidak semudah membayangkan. Apalagi makanan tersebut belum dikenal
luas.
Sebagai orang minang tulen, yang dari lahir tinggal di Sumatera Barat, pernah
ketika hamil dulu, aku mengidamkan karupuak leak. Sayangnya tidak
ada yang menjual di dekat rumah. Untuk membuat sendiri juga tidak bisa. Jadi, terpaksa ditahan saja sampai jadwal mudik tiba. Mungkin tidak masalah bila
yang dirindukan itu makanan minang yang sudah familiar, seperti nasi
padang, sate padang atau soto padang. Hanya melangkah beberapa meter dari
rumah, sudah tampak jejeran para pedagangnya. Tetapi kalau yang tidak banyak dijual
selain di Sumatera Barat, dengan terpaksa keinginan memakannya hanya dipendam saja.
Nah, bagi orang minang, beberapa makanan khas berikut ini pasti sering bikin
kangen. Tidak mudah menemukannya di daerah rantau. Meski ada, pasti rasanya
berbeda. Kecuali yang masak memang berdarah minang asli dan mempertahankan
cita rasa aslinya juga, mungkin rasanya bisa sesuai lidah.
Baca juga: SUKIYA - AEON MALL BSD, TANGERANG SELATAN
1 Bika/Singgang
Bagi yang pernah ke daerah Padang Panjang, pernahkah mendengar tentang Bika Si
Mariana yang fenomenal? Bahkan di hari-hari tertentu harus mengantre panjang
dengan nomor antrian untuk membelinya. Terlambat sedikit, bika sudah ludes terjual. Bika
ini terbuat dari tepung beras, santan, kelapa dan gula aren, lalu dialasi
dengan daun jati dan dimasak dengan menggunakan bara api. Nikmat sekali
disantap selagi masih hangat. Ketika digigit, bagian dalamnya terasa sangat
lembut dengan rasa kelapa yang menonjol dan manis dari gula. Aroma pembakaran menambah kenikmatannya dengan beberapa bagian yang agak gosong.
Makanya rasa bika tidak berubah dari dulu hingga sekarang.
Sebenarnya selain bika Si Mariana, masih banyak penjual bika lain yang tidak
kalah enak. Meski dari tekstur dan ukuran agak sedikit berbeda, bika
yang dijual dengan ukuran lebih kecil ini disebut juga dengan singgang. Dari
segi rasa hampir mirip, hanya sedikit lebih kering. Tapi dijamin bika dan
singgang sama-sama enak dan bikin kangen.
2 Lompong Sagu
Saking langkanya makanan yang satu ini, bahkan di Sumatera Barat sendiri, aku
baru mengenalnya setelah berusia lebih dari 20 tahun. Itu pun karena kebetulan ada
yang menjual di dekat rumah. Berbahan dasar tepung sagu
yang dicampur dengan pisang dan gula aren, lompong memiliki cita rasa yang manis dan
legit. Dibungkus dengan daun pisang lalu dibakar dengan bara api.
Mempertahankan cara masak yang tradisional membuat lompong sagu selalu laris
manis. Sedap untuk dijadikan cemilan sore atau disantap ketika berbuka puasa.
Nikmati selagi hangat agar mendapatkan tekstur yang kenyal dan lembut dengan gula aren yang masih meleleh.
3 Karupuak Leak
Aku adalah pencinta karupuak leak sejak kecil. Setelah melahirkan dua
anak, aku masih menjadikan makanan khas yang satu ini sebagai daftar wajib yang harus dibeli ketika pulang kampung. Bila dulu karupuak leak hanya aku jumpai di kantin SD
atau dijajakan di depan MDA/TPA, kini karupuak leak banyak tersedia di
sepanjang Pantai Padang. Ada dua jenis kerupuk yang biasa digunakan, yaitu
kerupuk singkong atau ketupuk kuning. Kerupuk singkong cenderung lebih keras
dan tidak mudah lunak ketika tersiram kuah, sedangkan kerupuk kuning lebih rapuh. Karupuak leak tersusun dari beberapa lapisan, yaitu kerupuk pada bagian
bawah, lumuran kuah sate kuning pada lapisan kedua, bihun atau mie
kuning pada lapisan ketiga dan ditutup dengan siraman kuah cabai merah yang lebih
encer dan pedas pada bagian teratas. Jadi dalam sekali gigit, garing dari
kerupuk, gurihnya kuah sate, tekstur dari mie dan rasa pedas dari kuah merah, menjadi satu menciptakan kombinasi sempurna. Ah, membayangkannya saja bikin
ngiler!
4 Sala Lauak
Makanan bulat
berwarna kuning ini adalah makanan khas Pariaman yang sangat digemari di
Sumatera Barat. Terbuat dari tepung beras dicampur dengan ikan yang
dihaluskan, lalu ditambah dengan berbagai bumbu dan diulen menjadi adonan yang
dicetak bulat. Setelah itu digoreng hingga matang hingga mendapatkan tektur yang garing di bagian liar dan lembut di bagian dalam. Tetap lebih enak dimakan dalam keadaan
hangat, maka tidak jarang pembeli meminta sala lauak yang baru keluar
dari minyak panas.
Bila pernah berjalan-jalan ke Pariaman, sala yang dijual bukan hanya berbentuk
bulat, namun ada pula yang digoreng seperti peyek dengan topping udang besar.
Warnanya sama, kuning cerah dengan potongan daun-daun penambah rasa berwarna
hijau yang semakin menonjolkan kenikmatannya.
5
Langkitang Cucuik dan Pensi
Sebenarnya langkitang dan pensi adalah dua makanan dengan bahan baku berbeda.
Langkitang adalah keong kecil berwarna hitam dengan cangkang yang panjang dan
ramping, sedangkan pensi adalah kerang berukuran kecil. Keduanya sama-sama dimasak
bersama kuah gurih yang pedas. Meski kuahnya agak berbeda, tapi rasanya nyaris
sama. Menurutku, kuah langkitang sedikit lebih kental dari pada kuah
pensi.
Dinamakan langkitang cucuik karena cara makannya yang unik, yaitu disedot atau
dicucuik dalam bahasa minang. Tidak semua orang bisa memakan langkitang ini,
meski hanya sesederhana disedot dengan mulut. Kuahnya yang gurih dan pedas
menjadi candu ketika ikut masuk ke mulut bersama daging langkitang. Aku saja
butuh beberapa kali latihan untuk berhasil memakannya. Tapi jangan khawatir, bagi yang tidak bisa menyedot langkitang, pensi bisa menjadi pilihan yang tak kalah
nikmat tanpa perlu teknik makan khusus.
Sama dengan karupuak leak, bila mengunjungi kota Padang, langkitang cucuik dan
pensi banyak sekali dijual di pinggir Pantai Padang. Biasanya pedangang yang
menjual karupuak leak, pasti juga menjual langkitang dan pensi. Menikmatinya
sambil bersantai di sore hari menunggu matahari terbenam adalah momen yang
pasti menenangkan dan bikin rindu.
6
Palai Bada
Jika pepes dikukus, maka palai dibakar. Sama-sama berbalut daun pisang seperti
pepes, palai berisi ikan teri yang disebut bada dalam bahasa minang dan kelapa parut yang dicampur dengan berbagai rempah dengan warna kuning
dominan. Ada pula yang menambahkan beberapa helai daun kemangi. Aroma dari
proses pembakaran yang masih menggunakan arang membuat palai semakin nikmat disantap bersama nasi putih
hangat. Aku bisa makan nasi hanya dengan palai bada tanpa tambahan
apa-apa karena sudah kaya rempah dan ada proteinnya juga dari bada.
7 Tahu Berontak
Mungkin tahu berontak tidak hanya ditemukan di Sumatera Barat saja, namun tahu berontak khas Padang memiliki rasa yang berbeda.
Isinya hanya tahu biasa yang dibalut dengan adonan tepung tebal seperti
bakwan. Tetapi tektur dan rasanya berbeda dari bakwan, yaitu lebih lembut dan
tidak sepadat bakwan. Sekarang tahu berontak tidak hanya berisi tahu saja, namun
sudah diinovasi dengan isian bakso, potongan telur dan sosis. Spesialnya lagi,
ada saus sambal merah yang pedas dan gurih sebagai cocolan. Sangat cocok menemani santai sore sembari menyeruput kopi hangat.
8
Lamang Tapai
Aku pernah melihat seorang penjual lamang tapai beberapa waktu lalu di daerah
Bintaro, Jakarta Selatan. Tapi sebelumnya belum pernah sama sekali. Namun di
Sumatera Barat, sangat banyak penjual lamang tapai yang mudah dijumpai, mulai dari pasar
tradisional hingga pinggir jalan. Lamang tapai ini adalah kombinasi lamang
dan kuah tapai. Lamang atau lemang terbuat dari beras ketan dan santan yang
dimasak dalam bambu muda yang dilapisi daun pisang pada bagian dalam, lalu dibakar. Sedangkan
tapai berupa kuah berwarna hitam kemerahan yang terbuat dari ketan hitam yang
difermentasi dengan ragi, sehingga rasanya sedikit asam dan manis. Biasanya
lamang tapai dibuat ketika memperingati hari besar seperti hari raya. Tetapi
karena sudah banyak yang menjual, maka lamang tapai bisa dinikmati
kapan saja.
9
Es Durian
Yang jual es durian kan banyak? Memang banyak, namun es durian yang biasa aku
nikmati di kampung rasanya jauh lebih nendang dan duriannya terasa asli tanpa campuran.
Bagi yang pernah berjalan-jalan di kota Padang, mungkin ada yang menyarankan
untuk menikmati es durian ini sebelum kembali. Daerah Pondok adalah tempat
yang dituju para pendatang karena memang di sinilah tempat penjual es durian
yang paling terkenal. Sebenarnya dari isian, tidak berbeda jauh dari es
campur pada umumnya. Namun yang membedakan adalah siraman saus duriannya yang
kental dan manis di bagian atas. Seperti menikmati durian utuh yang
dihaluskan, nikmat sekali. Terdapat pula varian lain, seperti es krim yang
disiram saus durian, atau es alpukat durian. Semuanya enak!
Baca juga: PANCIOUS - PONDOK INDAH MALL, JAKARTA SELATAN
Itulah sembilan makanan khas minang yang sulit dicari di daerah rantau. Aku
yang merupakan perantau dan hanya bisa pulang kampung satu atau beberapa
tahun sekali, makanan ini tentu menjadi idaman yang sulit ditemukan. Apalagi
aku bukan tipe yang rajin dan suka masak, jadi membuat sendiri makanan khas
minang yang banyak sekali bunbu rempahnya itu adalah sesuatu yang nyaris
mustahil dilakukan. Makanya ketika pulang kampung, seluruh daftar makanan yang
tidak bisa aku dapatkan di rantau harus dibeli dan dinikmati sebelum balik ke
Jakarta.
Kalau kamu perantau minang, makanan apa lagi nih yang susah ditemukan di
daerah lain? Share, yuk, di kolom komentar!
Semoga bermanfaat.
enaknyaa
ReplyDeleteIya dongs 😁
Deletekarupuak leak jadi penasan pengen cobain, unik gitu ya mbak, disajikannya di atas kerupuk
ReplyDeletenama tahu berontak di Jawa juga pernah denger aku mbak, kadang temen aku camilan yang sejenis juga tahu berontak. mungkin di tiap daerah pastinya isiannya berbeda-beda ya
Kalau ada kesempatan, cobain deh, Mbak. Enak banget!
DeleteIya, kalau tahu betontak memang ada juga di beberapa daerah. Cuma bentukannya beda-beda.
wah penasaarn juga, saya sudah nyoba beberapa
ReplyDeleteCobain semuanya deh, Mbak, kalau ada kesempatan :)
DeleteWuhuuuuu. Semua makanan di atas adalah tujuan utama saya kalau jalan² Ni. Saya orang Minang juga. Hanya satu yang saya tidaknsuka. Yaitu es durian. Karena memang tidak suka durian huhuhu.
ReplyDeleteKalau lamang tapai, saya lebih tapai ketannya saja uni. Buat obat masuk angin haha. 😂
Waahh, Uda 😁
DeleteAyok ayok dinikmati semua pas pulang kampuang. Kecuali es durian, ya. Hehehe