Foto: freepik.com |
Semenjak pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengalihkan penggunaan kompor minyak menjadi kompor gas, banyak timbul kekhawatiran di masyarakat tentang risiko penggunaan gas elpiji. Disamping kemudahan yang diberikan, kompor gas bisa saja meledak dan mengancam nyawa penggunanya. Bahkan hingga saat ini, duka yang diakibatkan oleh ledakan gas elpiji masih saja terjadi.
__________
Akupun sama, sering merasa khawatir saat menggunakan kompor gas hingga bisa mengeceknya puluhan kali dalam sehari. Namun semakin lama dan rutin menggunakan kompor gas, kekhawatiran itu berubah menjadi waspada.
Kewaspadaan membuatku yakin selama melakukan prosedur penggunaan dengan benar, maka risiko ledakan gas elpiji bisa dihindari.
__________
Kompor gas bukanlah barang baru bagiku, karena seingatku, sudah dari aku kecil Mama selalu memasak menggunakan kompor gas. Sedikit banyaknya aku mengerti bagaimana cara mengganti tabung gas yang kosong dengan yang baru atau cara memastikan tidak adanya kebocoran gas saat memasang regulator.
Baca juga: Mengerjakan Pekerjaan Rumah Tangga Juga Ada Ilmunya, lo! Yuk, Simak 8 Tips Berikut
Berikut beberapa tips aman menggunakan kompor gas yang selama ini aku praktikkan di rumah, baik ketika masih tinggal bersama orang tua, maupun setelah menikah.
1 Saat Membeli Gas, Pilihlah Tabung Berkondisi Baik
Biasanya di warung atau di toko gas tersedia bertingkat-tingkat tabung gas yang dijual. Jangan asal ambil, perhatikan dulu kondisi tabungnya. Pilihlah tabung gas yang tidak terlalu banyak karat dan masih berbentuk sempura (tidak penyok). Pastikan juga mulut gas tersegel, meski sayangnya akhir-akhir ini segel tersebut sangat gampang dilepaskan hanya dengan menariknya dengan pelan.
2 Perhatikan Karet Merah Kecil pada Mulut Tabung Gas
Pernah beberapa kali aku kesulitan memasang regulator pada saat mengganti tabung gas. Ternyata penyebabnya adalah karet merah pada mulut tabung gas yang sudah rusak. Karetnya berbentuk bulat kecil dan agak tebal. Karet inilah yang akan menjadikan regulator melekat sempurna tanpa ada celah. Fungsinya sama seperti karet bulat tipis pada bagian bawah blender atau di tutup botol minuman. Biasanya aku melepas karet merah ini ketika gas habis dan menyimpannya beberapa buah untuk berjaga-jaga jika tanpa sengaja membeli gas dengan karet yang rusak lagi.
3 Harus Berstandar SNI dan Terpasang dengan Benar
Kompor gas, regulator dan selangnya harus berlabel SNI (Standar Nasional Indonesia). SNI ini menandakan bahwa peralatan tersebut terjamin kualitas dan kelayakannya berdasarkan standar yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Sekarang ini banyak barang abal-abal yang asal memberi label SNI, padahal belum benar-benar mendapatkannya dari Badan Standarisasi Nasional (BSN). Sebelum membeli, aku akan meminta review beberapa kenalan mengenai merek apa yang awet dan aman selama digunakan dan harus membelinya di toko atau supermarket terpercaya.
Kompor gas harus terletak diatas bidang datar. Selangnya juga terpasang erat, baik dengan kompor gas maupun regulator, serta pastikan juga tidak ada bagian selang yang terlipat, rusak dan berlubang. Begitu pula tempat meletakkan tabung gasnya, posisinya pun harus lurus dan datar, serta jauh dari sumber api dan gas yang mudah terbakar. Terakhir, hindari dari jangkauan anak-anak yang mungkin akan memainkan tuas kompor, memutar regulator dan menarik-narik selang.
4 Setelah Memasang Regulator, Pastikan Tidak Ada Kebocoran
Pemasangan regulator yang tidak pas inilah penyebab tersering terjadinya kebocoran. Ketika memasang regulator dan menguncinya, pastikan jarum meterannya bergerak ke arah full. Setelah itu biasanya aku akan mendekatkan telinga ke arah mulut gas dan mendengarkan dengan teliti apakah ada bunyi mendesis (bunyinya: sssssssttt) atau tidak. Jika bocor, maka bunyinya akan langsung terdengar. Semakin keras, maka semakin besar pula kebocorannya. Selanjutnya aku juga mendekatkan hidung ke mulut gas untuk mencium apakah ada gas yang keluar. Aroma gas elpiji yang kuat akan mudah tercium jika terjadi kebocoran. Bila perlu gunakan pengaman regulator agar posisinya tidak berubah setelah dipasang dengan pas.
Tips
Jika saat mengganti gas dan regulator sudah terpasang baik, namun saat menyalakan kompor tetap saja tidak ada api yang menyala, mungkin penyebabnya adalah katup otomatis pada regulator yang masih menutup. Katup ini adalah sistem keaman regulator ketika ada indikasi terjadinya kebocoran gas. Cara untuk membuka katup ini adalah dengan mengoyangkan regulator kearah atas-bawah hingga berbunyi seperti ada bola besi kecil yang bergerak didalamnya. Setelah itu coba dipasang kembali dan nyalakan kompor. Tips ini selalu berhasil aku terapkan di rumah.
5 Jika Tercium Bau Gas, Jangan Nyalakan Kompor!
Setiap pengguna kompor gas harus memiliki penciuman yang peka, karena melalui indera penciuman inilah cara termudah untuk mendeteksi kebocoran gas. Jika mencium bau gas di dapur atau dimanapun, jangan pernah menyalakan api disana, termasuk kompor. Jika api menyala, maka gas yang sudah memenuhi ruangan akan dengan cepat terbakar dan terjadi ledakan. Solusinya adalah dengan membuka seluruh jendela dan pintu yang ada di rumah. Bila perlu nyalakan juga kipas angin atau AC yang bisa mempercepat pertukaran udara. Lepaskan juga regulator yang terpasang dan cari sumber kebocorannya.
6 Pastikan Dapur Memiliki Sirkulasi Udara yang Baik
Dapur dengan sirkulasi udara yang baik jauh lebih aman untuk pengguna kompor gas, seperti adanya fentilasi, jendela atau pintu. Kemungkinan terjadinya kebocoran gas yang tidak diketahui, bisa terselamatkan jika sirkulasi udara dapat menyapu gas tersebut ke luar ruangan. Selain itu asap saat memasak juga tidak mengumpul dan mengganggu penghuni rumah. Jika kondisi rumah tidak memungkinkan untuk memiliki fentilasi, jendela atau pintu di dapur, maka cara lainnya adalah dengan memasang penghisap asap dapur (cooker hood) yang banyak dijual di pasaran.
7 Lepaskan Regulator Jika Bepergian Dalam Waktu Lama
Jika ingin meninggalkan rumah dalam beberapa hari, minggu atau bahkan bulan, jangan sampai lupa melepas regulator kompor gas. Segala kemungkinan buruk bisa saja terjadi tanpa pengawasan, salah satunya kebocoran gas. Kondisi rumah yang tertutup rapat berisiko terkena percikan api dari sumber yang tak terduga dan kemudian terjadi ledakan. Maka dari itu, demi keamanan rumah dan orang disekitar, lepaslah regulator jika akan bepergian dalam waktu lama yang harus meninggalkan rumah dengan kondisi kosong.
Baca juga: 6 Alasan Kenapa Harus Ada Aplikasi Ojek Online Di Gawai Kamu
Bagaimanapun, penggunaan kompor gas sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Semua kalangan bisa membelinya karena kemasan tabung gas diproduksi dalam berbagai ukuran dan ada juga yang mendapatkan subsidi pemerintah. Selain mudah dan hemat, penggunaan kompor gas juga memiliki api yang merata dan terbebas dari asap hitam pembakaran. Jika digunakan dengan benar dan sesuai petunjuk, maka risiko kecelakaannya dapat dihindari.
Semoga bermanfaat.
No comments
Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)