Source : freepik.com by freepik |
Hampir setengah tahun kita semua hidup dalam keterbatasan langkah. Berbagai acara dibatalkan, karyawan dirumahkan bahkan banyak pedagang kecil semakin tercekik tanpa penghasilan. Ini tidaklah kesalahan pemerintah atau salah negeri tirai bambu yang menjadi lokasi awal munculnya Covid-19. Bukankah pandemi sudah pernah terjadi sebelumnya? Kita pasti bisa melalui ini, sama seperti pandemi-pandemi yang telah lalu. Dampak yang terjadi memang tidak main-main, bukan hanya Indonesia, seluruh negara dibuat tertekan dengan berbagai krisis yang terjadi. Namun apapun itu, tidak ada cara lain yang bisa dilakukan selain menghadapi dan bertahan hingga batas maksimal demi bersama-sama #bangkitdaripandemi.
______________
Nggak Ngapa-ngapain Selama Di Rumah Aja? RUGI!
Apakah kamu sering mengeluh dan menyesal?
Ini bisa jadi karena Anda tidak memaksimalkan waktu dengan baik.
- bisnismuda.id -
Bosan. Kata yang paling sering diucapkan sejak pemerintah mengeluarkan aturan untuk tetap di rumah saja demi menekan penyebaran Covid-19. Sebenarnya, bosan bisa terjadi karena kurang efektifnya kita memanfaatkan waktu yang begitu banyak untuk bertindak produktif. Apalagi generasi muda, yang dengan semangatnya bisa melakukan banyak hal kreatif tanpa menjadikan anjuran di rumah saja sebagai penghalang.
Menurut Alexander Zulkarnain, Brand and Partnership Director Young On Top, yang dikutip dari situs bisnismuda.id, generasi muda saat ini adalah generasi yang memiliki peluang besar menjadi pengusaha sukses, dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Anak-anak muda yang hidup saat ini memiliki kemewahan terhadap berbagai akses. Akses teknologi, akses permodalan, dan akses pengetahuan yang sangat terbuka luas.
Bayangkan saja jika waktu yang tersedia dalam satu hari hanya dihabiskan dengan rebahan, berarti sudah 24 jam masa hidupmu terbuang sia-sia. 24 jam itu seharusnya bisa dimanfaatkan untuk banyak hal yang lebih berfaedah. Siapakah yang rugi? Diri sendiri. Bisa saja kreatifitasmu, tenagamu, ilmu pengetahuanmu, kemapuanmu atau keberanianmu akan merubah banyak hal. Bukankah menjadi sukses adalah impian semua orang? Tidak ada satupun orang sukses yang tidak menghargai waktu. Inilah saat yang tepat bagi kita semua khususnya generasi muda untuk mengembangkan diri dan merubah pola pikir dengan memanfaatkan semua fasilitas yang dimiliki.
______________
Yuk, Belajar Desain! Otodidak Juga Bisa
Source : freepik.com by rawpixel.com |
Mungkin banyak yang ingin produktif dan kreatif, tapi bingung harus melakukan apa. Nah, jika kamu punya komputer atau laptop yang hanya dipakai untuk streaming drama Korea selama dikarantina, lebih baik belajar desain, yuk! Cukup dengan fasilitas ini, kamu bisa belajar desain secara otodidak dan jika beruntung bisa menjadi ide usaha baru yang cukup menjanjikan, lo! Bisa saja ini menjadi salah satu jalan untuk kamu menjadi seorang #bisnismuda.
1 Tentukan Konsepmu
Mengingat cakupan desain yang sangat luas, mempersempit fokus akan membantu kamu untuk mempelajari desain dalam waktu singkat. Jadi hal pertama yang harus ditentukan adalah konsep desain. Misalnya berupa sketsa wajah, superhero, floral, flower, animal, dan sebagainya. Semakin unik konsep desainmu, maka akan semakin diminati pula oleh calon pelangganmu nanti.
Disarankan untuk menyesuaikan konsep yang dipilih dengan kehidupanmu, baik itu hobi, sosial, pekerjaan atau lingkungan tempat tinggal. Contohnya jika kamu seorang kolektor action figure bertema anime dan sudah tergabung dalam sebuah komunitas, maka konsep desain anime akan membantumu untuk menentukan target pasar kedepannya.
2 Pilih Aplikasi yang Sesuai
Biasanya untuk membuat desain yang akan dicetak dalam ukuran besar, format vektor lebih direkomendasikan. Kenapa? Karena vektor berbeda dengan gambar biasa, vektor tidak akan pecah jika diperbesar melebihi ukuran aslinya. Jadi kamu tidak perlu khawatir dengan ukuran produk yang akan diproduksi nanti. Aplikasi desain vektor yang cukup popoler adalah Adobe Illustrator dan Corel Draw.
Pilihan kedua, bisa menggunakan Adobe Photoshop. Adobe Photoshop familiar digunakan untuk mendesain foto atau gambar karena memang terbukti dapat menghasilkan editan yang luar biasa. Jika kamu lebih suka menggunakan Photoshop untuk desain produk, bisa saja. Asalkan ukuran canvas desain harus sama persis dengan hasil cetaknya nanti. Jika gambar desain lebih kecil, maka dapat dipastikan hasil cetaknya akan pecah.
Kesimpulannya, jauh lebih aman menggunakan format vektor untuk membuat desain produk karena kamu tidak terikat dengan ukuran. Bisa saja dengan satu desain, kamu mencetak berbagai produk berbagai ukuran. Nah, untuk membuat foto iklan produk untuk pemasaran di media online, barulah menggunakan Photoshop karena tidak harus berukuran besar dan lebih kaya akan fitur-fitur editing gambar/foto.
3 Kumpulkan Tutorial
Jika konsep desain dan aplikasi sudah terinstall, maka tahap selanjutnya adalah mencari bahan belajar yang begitu banyak tersedia di dunia maya. Gunakanlah kata kunci "cara" atau "how to" agar hasil pencarian yang muncul fokus kepada tutorial yang mudah diikuti. Tutorial Adobe Illustrator biasanya lebih banyak tersedia dalam Bahasa Inggris, karena di Indonesia sendiri lebih familiar dengan penggunaan Corel Draw untuk membuat desain vektor. Tutorial pada umumnya selalu disertai gambar yang sangat membantu pemula untuk memulai belajar desain.
4 Langsung Praktek!
Tidak perlu berlama-lama, belajar aplikasi tidak akan berhasil jika hanya menguasai teori saja, namun harus langsung dipraktekkan. Memang akan banyak trial-error yang terjadi, tapi dari situlah pelajaran baru didapatkan sehingga kemampuan desain yang awalnya pas-pasan semakin terasah.
Seperti yang dikutip dari situs bisnismuda.id, "Founder and CEO DOOgather Fauzan Gani menyarankan para anak muda yang ingin menyelami dunia bisnis untuk langsung terjun dan melakoni apa yang mereka inginkan. Menurutnya, kalangan muda dapat mulai menjalankan usahanya sambil belajar."
Berikut step by step tutorial desain berkonsep sketsa wajah yang cocok dijadikan motif berbagai produk. Sangat menarik untuk ide bisnis karena unik dan cukup beralasan untuk dijual dengan harga tinggi.
Seperti yang dikutip dari situs bisnismuda.id, "Founder and CEO DOOgather Fauzan Gani menyarankan para anak muda yang ingin menyelami dunia bisnis untuk langsung terjun dan melakoni apa yang mereka inginkan. Menurutnya, kalangan muda dapat mulai menjalankan usahanya sambil belajar."
Berikut step by step tutorial desain berkonsep sketsa wajah yang cocok dijadikan motif berbagai produk. Sangat menarik untuk ide bisnis karena unik dan cukup beralasan untuk dijual dengan harga tinggi.
Contoh desain hijab berkonsep sketsa wajah |
Buka aplikasi Adobe
Illustrator dan buat project baru dengan cara klik File → New. Isi ukuran canvas
sesuai dengan ukuran hijab yang akan dibuat yaitu 145 x 145 cm. Lalu klik OK.
Drag foto yang akan dijadikan bahan. Atur ukuran foto agar
terlihat jelas. Tekan tombol Shift pada
keyboard agar rasio sisi foto tetap sama.
Beri efek arsir pada foto dengan cara klik Effect → Effect Gallery. Pilih folder Sketch → Graphic Pen. Atur arah arsiran serta ukuran dan ketebalan garis arsir pada kolom paling kanan.
Buang bagian yang tidak digunakan pada foto dengan Pen Tool. Jangan beri warna fill dan
border agar hanya garis potong yang terlihat. Lalu seleksi bagian yang akan
dipakai. Kemudian klik kanan → Make Clipping Mask.
Setelah foto terpotong, maka tugas selanjutnya adalah
membuang bagian putih yang tersisa sehingga meninggalkan garis arsirnya saja.
Klik Object → Image Trace → Make. Pilih Image Trace Sketched Art. Lalu klik tombol Expand. Untuk menyeleksi warna
putihnya, pilih Magic Wand Tool dan
klik di bagian yang berwarna putih. Otomatis semua bagian berwarna putih pada
foto akan terseleksi. Kemudian tekan tombol Delete pada keyboard.
Buat layer baru untuk background hijab dan posisikan pada
bagian bawah layer foto arsir. Background yang digunakan bisa diunduh dari situs
freepik.com dengan gratis. Jangan lupa filter hasil pencarian untuk hanya menampilkan
gambar yang disertai file vektornya saja dengan cara centang Vectors pada menu Filters di bagian pojok kanan atas laman freepik.com.
Buka file vector yang telah diunduh dan seleksi semuanya
dengan cara menekan tombol Ctrl+A pada
keyboard, lalu di copy dan paste pada layer background. Atur ukuran, opacity, tata
letak dan warna (pilihan warna ada di pojok kanan atas) setiap komponen gambar,
termasuk foto arsir sesuai dengan keinginan. Bisa ditambahkan tulisan nama pada
sisi hijab dengan menggunakan Type Tool.
Simpan gambar desain dalam format JPG dengan cara pilih menu
File → Export → pilih fotmat JPG → centang Use Artboards → Save.
______________
Jadikan Desainmu Produk Layak Jual
Source : freepik.com by freepik |
Hasil desain sesuai konsep yang telah berhasil kamu buat jangan disia-siakan. Desain selalu dinilai sebagai karya eksklusif sehingga sangat cocok dijadikan motif sebuah produk. Apalagi desain tersebut hanya dibuat satu-satunya, harga jual bisa meningkat berkali-kali lipat dari pada produk dengan motif yang diproduksi secara massal. Lalu apa yang harus dilakukan agar sebuah desain bisa dijadikan produk layak jual?
1 Tentukan Produk
Pilihlah produk yang memiliki nilai manfaat. Semakin besar manfaatnya dalam menunjang kehidupan seseorang, maka semakin banyak pula yang mencarinya. Misalnya produk yang terkait dengan kebutuhan primer manusia, yaitu pangan, sandang dan papan. Semuanya butuh sentuhan desain agar tidak kalah saing. Misalnya produk pangan, desainmu bisa dijadikan botol minum, box makanan, logo restoran, atau buku menu. Produk sandang atau papan bisa berupa pakaian, hijab, masker, pajangan, dan yang berkaitan dengan dekorasi ruangan. Tapi tidak menutupkan kemungkinan juga untuk menjual produk selain yang berkaitan dengan kebutuhan pokok tersebut. Contohnya undangan, kartu ucapan dan lain sebagainya.
2 Adakah Pasarnya?
Pastikan produk yang kamu produksi memiliki target pasar. Bisa seperti pelajar, perempuan, laki-laki, pekerja kantoran, komunitas tertentu atau dilihat dari gaya berbusana. Hal ini juga akan memudahkan kamu untuk melakukan promosi kedepannya, baik itu dari waktu, strategi dan media yang digunakan.
Produk dengan desain limited edition biasanya memiliki nilai jual diatas rata-rata. Jika kamu memilih menjual produk eksklusif, jangan takut dengan cap harga mahal dari orang lain. Ini merupakan komentar miring yang paling sering diucapkan oleh pemerhati atau calon pelanggan usaha desain. Jika bagi mereka produkmu dinilai mahal dengan harga yang tidak masuk akal, berarti mereka bukanlah pasarmu. Jangan sampai hal seperti ini membuatmu mengurungkan niat untuk menjual produk desain sesuai rencana.
Hal senada juga ditulis dalam situs bisnismuda.id, "Meski harganya dibanderol mahal, barang eksklusif akan tetap diburu para konsumennya. Dari segi konsumen pun, akan ada rasa bangga ketika memiliki produk eksklusif ini karena produknya yang terbatas dan berkualitas tinggi. Misalnya, produk limited edition yang dibuat oleh seorang desainer, harganya akan berbeda dengan produk yang dibuat secara massal oleh pabrik. Soalnya, desainer menggunakan kreativitasnya sebagai nilai jual produk tersebut."
3 Libatkan Pihak Ketiga untuk Meminimalisir Modal
Tidak perlu membeli peralatan produksi dengan harga puluhan bahkan ratusan juta untuk menjadikan desainmu sebuah produk yang layak jual. Saat ini sangat banyak usaha konveksi atau percetakan yang bisa dimanfaatkan. Kamu hanya perlu menyerahkan desain sesuai dengan format yang diminta, maka produk pesananmu akan langsung diproduksi.
Penting!
Sebelum mempromosikan produk, pastikan kamu mencoba memproduksi satu sampel agar dapat melihat langsung kualitas produk jadinya. Desainmu tidak akan eksklusif lagi jika hasil akhirnya tidak berkualitas baik.
Ada dua pilihan konveksi yang bisa kamu jadikan pihak ketiga dalam proses produksi. Pertama adalah konveksi offline berupa toko fisik yang bisa dikunjungi secara langsung untuk bertransaksi. Kedua adalah konveksi online yang menyediakan fasilitas bertransaksi secara online tanpa perlu repot-repot keluar rumah. Beruntungnya, saat ini tidak sedikit pengusaha konveksi yang membuat website khusus dengan konsep marketplace. Kamu cukup membuka toko virtual lalu memasukkan desainmu melalui halaman khusus yang tersedia dan akan mendapatkan untung jika terjual. Salah satu contoh konveksi online yang mengusung konsep seperti adalah tokome.id. Kamu bisa membuat berbagai macam produk hanya dengan menggunakan satu desain, seperti baju, jaket, jam dinding, masker, tas, botol minum dan banyak lagi.
Yuk, pelajari step by step menggunakan Tokome untuk mencetak produkmu!
Buka situs tokome.id.
Klik menu Buka Toko → Sign Up dan isi semua data yang diminta pada form. Baca setiap poin ketentuannya
dan setujui.
Setelah toko berhasil dibuka, maka dashboard toko akan
tampil sebagai halaman untuk mengelola aktifitas toko. Lengkapi profil toko
dengan memilih menu My Profile dan Store Profile.
Selanjutnya unggah produk dengan klik menu Upload New Product. Pilih file desain
yang akan diunggah, isi keterangan desain, keuntungan yang diterima dan produk apa saja yang akan dicetak. Setelah selesai, klik tombol Submit Products Request.
Untuk melihat produk yang berhasil diunggah, pilih menu View My Store. Tinggal tunggu notif
pesanan dan terima keuntungnya!
Jika ingin memesan produk custom saja tanpa membuka toko,
pada halaman awal bisa langsung klik menu Create
Custom dan pilih produk yang akan dicetak.
______________
Online-kan Produkmu dengan Cara Kekinian
Source : freepik.com by wichayada |
Memperkenalkan dan memasarkan produk secara online kini sudah menjadi hal penting bagi pelaku usaha agar tidak ketinggalan zaman. Apalagi di tengah pandemi seperti ini, jual beli secara online semakin laris manis karena tidak membutuhkan kontak fisik dalam bertransaksi. Maka dari itu sangat penting untuk mempelajari lebih jauh mengenai promosi online yang kekinian agar dapat menarik hati pembeli dan memperluas pemasaran.
Jika berbisnis secara online ini diikuti dengan terobosan terhadap kebutuhan masyarakat luas, bisnis tersebut pasti dapat memberikan dampak yang besar juga bagi perekonomian Indonesia.
- bisnismuda.id -
- bisnismuda.id -
Hampir semua media sosial dijadikan wadah promosi, seperti Facebook, Instagram dan Twitter. Bahkan Facebook telah menyediakan fitur bisnis pada aplikasi naungannya untuk mempermudah pengguna dalam mengembangkan usaha mereka. Tidak jarang pula link iklan produk bermunculan dalam grup chatting seperti WhatsApp, Line atau Telegram. Ditambah lagi sejak hadirnya marketplace dalam dunia perdagangan menjadikan jual beli online semakin diminati. Banyak akun, selebgram atau artis dengan follower berlimpah siap menerima endorse demi membesarkan nama sebuah brand. Lakukanlah semua cara tersebut agar bisnis kamu semakin dikenal luas. Semakin banyak pasang mata yang melihat produkmu, maka semakin besar pula peluang penjualannya.
Gambar merupakan satu-satunya perantara penyampaian visual produk antara pembeli dan penjual. Melalui gambar inilah awal mula jual beli terjadi. Bayangkan jika gambar yang dijadikan bahan promosi tidak menarik, apakah akan ada pembeli yang berminat? Beberapa hal berikut harus diperhatikan pelaku usaha terkait gambar produk sebelum memasarkan atau mengiklankannya secara online.
1 Pastikan Gambar Berkualitas Baik
Pastikanlah gambar (foto atau video) yang kamu unggah memperlihatkan keseluruhan bagian produk dengan jelas. Dokumentasikan dari berbagai sisi dengan latar belakang menarik dan sesuai tema. Pastikan juga proses pengambilan gambar dilakukan dengan penerangan yang memadai agar hasilnya berkualitas baik. Jangan terlalu banyak memberikan efek untuk mempertahankan keaslian warna produk. Editing hanya dilakukan sekedar untuk menambah kecerahan dan kejelasan pada detail produk. Bila perlu gunakan model untuk lebih meyakinkan pembeli. Kamu sendiri juga bisa kok jadi modelnya.
Jika kamu menjadi model produkmu sendiri, jangan khawatir saat mukamu tidak dipolesi riasan tebal dan tidak mulus. Edit foto
menggunakan aplikasi Adobe Photoshop,
kemudian crop bagian muka dengan menggunakan Polygonal Lasoo Tool , copy dan paste pada layer
baru. Lalu klik menu Filter → Blur → Surface Blur. Atur parameternya hingga mendapatkan kemulusan yang
diinginkan. Cara ini juga bisa digunakan pada bagian lain yang ingin terlihat
lebih halus, seperti background kain yang lecek.
2 Berilah Sentuhan Desain pada Foto
Bukan hanya produkmu saja yang harus didesain, tapi gambar produkmu juga harus memiliki desain ciamik untuk menarik hati pembeli. Dengan memberikan sentuhan desain yang tepat, produkmu akan tampak lebih berkelas. Keunggulan dan keterangan produk juga bisa ditambahkan pada gambar sehingga calon membeli merasa dimudahkan karena tidak perlu repot-repot membaca caption yang panjang.
Instagram adalah salah satu media sosial favorit pelaku usaha untuk memasarkan produk. Instagram menonjolkan tampilan visual sebagai fitur utamanya. Feed yang terdiri dari barisan 3 gambar persegi ini harus terkelola dengan baik jika ingin menarik dan membangun brand awareness dengan pembeli. Hanya dengan melihat feed saja, produk biasa bisa terkesan berkelas ketika memiliki desain gambar yang menarik. Sebaliknya, jika produkmu bernilai tinggi namun hanya menampilkan feed ala kadarnya, sudah pasti nilainya akan merosot jauh dari yang seharuanya. Jangankan tertarik membeli, pengguna Instagram kemungkinan besar juga tidak akan berminat untuk mengikuti (follow) akun tokomu. Padahal jumlah follower dan like merupakan modal kepercayaan konsumen terhadap sebuah akun online shop.
Berikut step by step cara membuat feed Instagram toko online agar tampak lebih menarik. Contoh yang digunakan hanyalah sebagai gambar acuan tutorial. Kamu bebas menentukan tema, foto, warna atau atribut lain yang digunakan sesuai kebutuhan dan keinginanmu.
Contoh desain gambar yang dijadikan feed Instagram toko online |
Buka aplikasi Adobe
Photoshop dan buat project baru dengan klik menu File → New. Buat ukuran yang
mudah dibagi 3 karena nanti akan dipotong menjadi 9 bagian dengan susunan 3 x
3. Kali ini ukurannya adalah 60 cm.
Gunakanlah garis bantu untuk memudahkan dalam mengatur letak
semua komponen desain dengan cara menarik garis dari Ruler pada bagian atas
dan samping kiri project. Letakkan pas pada angka 20, dan 40 agar ukurannya pas
membentuk persegi sesuai feed Instagram. Meskipun satu gambar ini akan
dipotong, usahakan dalam setiap gambar terdapat informasi yang bisa dilihat calon
pembeli.
Drag semua foto yang akan dijadikan model dan untuk memudahkan unduh
background pada situs freepik.com.
Filter hasil pencarian untuk hanya menampilkan gambar yang disertai file .psd saja dengan cara centang Psd pada menu Filters di bagian pojok kanan atas laman freepik.com.
Caranya tidak jauh berbeda dengan penambahan background pada Adobe
Illustrator. Buka file .psd background yang telah diunduh, select gambar dan copy,
kemudian paste pada project yang sedang dikerjakan. Bisa juga dengan mengambil
sedikit bagian gambar saja untuk dijadikan dekorasi tambahan. Gunakan Marquee Tool, Lasso Tool dan Magic
Wand Tool untuk membantu cropping atau menyeleksi bagian
gambar yang ingin digunakan. Susun semua bagian gambar dan rubah warnanga bila
perlu. Tambahkan teks sebagai keterangan produk dengan menggunakan Horizontal Type Tool.
Setelah proses editing selesai, selanjutnya adalah menyimpan
gambar dengan memotongnya menjadi 9 bagian sesuai garis bantu. Caranya
adalah dengan menggunakan Slice Select
Tool lalu klik pada salah satu garis hingga ssmuanya terseleksi.
Kemudian pilih menu File → Save for Web. Klik Save dan
pilih lokasi penyimpanan.
Desain secara otomatis akan tersimpan dalam sebuah folder images berisi 9 potongan gambar yang siap untuk diposting sesuai urutan pada akun Instagram.
Desain secara otomatis akan tersimpan dalam sebuah folder images berisi 9 potongan gambar yang siap untuk diposting sesuai urutan pada akun Instagram.
______________
Itulah beberapa tutorial singkat yang bisa kamu praktikkan selama di rumah saja agar waktu yang ada bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Selain untuk mengembangkan kemampuan diri, dengan mempelajari desain kamu bisa mendapatkan untung yang mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Desain merupakan buah kreativitas yang bernilai tinggi. Tidak semua orang memiliki kemampuan desain, namun hampir semua produk membutuhkan desain. Tidak heran jika banyak pembeli yang rela membayar mahal demi sebuah desain. Jika berminat, ambil kesempatan itu dengan memulai mempelajari ilmu desain.
Yuk, bagi ceritamu untuk #bangkitdaripandemi melalui #youngcompetitionbisnismudaid yang diselenggarakan oleh #bisnismuda! Ceritamu akan sangat bermanfaat bagi pembaca untuk memberikan informasi dan inspirasi. Cek informasi selengkapnya di bisnismida.id.
Yuk, bagi ceritamu untuk #bangkitdaripandemi melalui #youngcompetitionbisnismudaid yang diselenggarakan oleh #bisnismuda! Ceritamu akan sangat bermanfaat bagi pembaca untuk memberikan informasi dan inspirasi. Cek informasi selengkapnya di bisnismida.id.
Semoga bermanfaat.
No comments
Sebelum komentar, login ke akun Google dulu ya teman-teman. Jangan ada "unknown" diantara kita. Pastikan ada namanya, biar bisa saling kenal :)