Berhubung usaha online suami memerlukan stok barang dari luar negeri yaitu Jepang, pembelian dan pengiriman paket luar negeri sudah biasa beliau lakukan. Namun, beberapa waktu lalu untuk pertama kalinya aku diajak menemani suami mengambil paket yang tertahan di kantor pos karena harus melakukan pembayaran pajak. Suami juga ingin aku mengerti dan tahu dimana dan bagaimana prosedur pengambilan paket ini.
Persyaratan umum pengiriman barang dari dan ke luar negeri |
Terhitung mulai tanggal 30 Januari 2020, Pemerintah menetapkan pembebasan bea masuk barang impor e-commerce yang sebelumnya 75 dollar AS sebesar 27,5 sampai 37,5 persen yang terdiri atas bea masuk sebesar 7,5 persen, PPN 10 persen dan PPh 10 persen bagi yang memiliki NPWP atau 20 persen bagi yang tidak mememikiki NPWP, diturunkan menjadi 3 dollar AS per kiriman sebesar 17,5 persen yang terdiri atas bea masuk sebesar 7,5 persen, PPN 10 persen dan PPh 0 persen. Terkhusus untuk produk tas, tekstil dan sepatu dikenakan tarif yang berbeda. Bea masuk 15 hingga 20 persen untuk tas, 15 hingga 25 persen untuk tekstil dan 25 hingga 30 persen untuk sepatu, belum lagi ditambah PPN 10 persen dan PPh 7,5 hingga 10 persen. Hal ini bertujuan untuk menaikkan pasar produk dan kerajinan dalam negeri agar tidak kalah saing dengan produk luar negeri yang sudah menjamur dimasyarakat.
Jika paket luar negeri tidak terkena pajak alias berharga dibawah 3 dollar AS, maka paket akan diantar langsung oleh petugas Pos ke alamat dan akan diminta bayaran Rp. 20.000,-. Jadi si penerima benar-benar harus bertemu dengan kurir pengantar paket karena harus melakukan pembayaran sejumlah uang. Namun jika paket tersebut memiliki harga yang terkena pajak yaitu diatas 3 dollar AS, maka penerima harus menjemput langsung ke Kantor Pos untuk melakukan pembayaran pajak.
Sebenarnya, pembayaran pajak ini bisa dilakukan secara online, namun entah kenapa tetap saja paket tersebut harus dijemput langsung ke Kantor Pos dengan memperlihatkan bukti tranfer. Aku sendiri juga tidak paham kenapa fasilitas pembayaran online tersedia, namun paket tidak bisa dikirim otomatis ke alamat. Kecuali si penerima memiliki kenalan 'orang dalam' yang bisa dimintai tolong secara pribadi untuk langsung mengirim barang ke alamat setelah mengirim bukti transfer. Aku mengetahui hal ini dari petugas Pos itu sendiri.
Sebenarnya, pembayaran pajak ini bisa dilakukan secara online, namun entah kenapa tetap saja paket tersebut harus dijemput langsung ke Kantor Pos dengan memperlihatkan bukti tranfer. Aku sendiri juga tidak paham kenapa fasilitas pembayaran online tersedia, namun paket tidak bisa dikirim otomatis ke alamat. Kecuali si penerima memiliki kenalan 'orang dalam' yang bisa dimintai tolong secara pribadi untuk langsung mengirim barang ke alamat setelah mengirim bukti transfer. Aku mengetahui hal ini dari petugas Pos itu sendiri.
Pembayaran pajak online melalui mobile banking BCA |
Tracking Paket
Hal pertama yang penting dilakukan untuk mengetahui keberadaan paket adalah dengan memantau status pengiriman di website resmi jasa pengiriman yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tercepat dan pasti kapan paket tersebut sampai di lokasi tujuan. Kebetulan suami menggunakan jasa pengiriman barang EMS dan tracking paket dilakukan di alamat website http://ems.posindonesia.co.id.
Status pengiriman paket luar negeri dengan EMS |
Lokasi Pengambilan Paket
Informasi terakhir dan masih tetap dijalankan hingga aku mengambil paket sekitar satu bulan lalu, seluruh pengiriman paket dari luar negeri dengan alamat tujuan Jakarta yang terkena pajak harus diambil langsung di Kantor Pos Pasar Baru ini.
Menerima Surat Pemberitahuan
Kantor Pos Pasar Baru
Gedung Pos Ibu Kota
Jalan Pos No. 2 Pasar Baru, Sawah Besar
Jakarta Pusat, Jakarta 10710
Informasi terakhir dan masih tetap dijalankan hingga aku mengambil paket sekitar satu bulan lalu, seluruh pengiriman paket dari luar negeri dengan alamat tujuan Jakarta yang terkena pajak harus diambil langsung di Kantor Pos Pasar Baru ini.
Jika memang paket luar negeri terkena pajak, maka surat pemberitahuan pengambilan barang di Kantor Pos Pasar Baru akan dilayangkan ke rumah si penerima. Bisa juga surat permintaan data terkait barang akan dilayangkan sebelumnya jika terdapat hal-hal yang mencurigakan. Misalnya saja dulu suamiku pernah mendapatkan surat permintaan data karena dicurigai harga yang tertera di invoice tidak sesuai dengan yang seharusnya jika dilihat dari jumlah barangnya. Sebagai informasi, paket bisa saja dibuka sebelumnya oleh petugas jika diperlukan. Apabila data yang diminta telah dikirim melalui email, barulah surat pengambilan barang dikirim oleh Pos sebagai pemberitahuan bahwa paket tersebut sudah bisa diambil.
Pengambilan Paket Di Kantor Pos Pasar Baru Jakarta
Antrian pengambilan paket luar negeri di Kantor Pos Pasar Baru Jakarta |
Berbekal surat pengambilan barang yang dikirim pihak Pos sebelumnya, penerima bisa langsung mengambil paket ke Kantor Pos. Sebenarnya bisa saja langsung mengambil paket tanpa harus menunggu surat pemberitahuan dari Pos jika memang sudah yakin bahwa paket tersebut terkena pajak. Tapi kemarin aku sempat menyaksikan seorang bapak yang terlalu cepat melakukan pengambilan barang dengan jeda hanya beberapa hari setelah status paket sampai ditujuan berdasarkan website jasa pengirim, namun ternyata paket tersebut belum siap diambil. Mungkin saja paket memerlukan waktu untuk melalui proses administrasi dan pemeriksaan lain sehingga tidak bisa langsung diambil meskipun statusnya sudah berada di lokasi tujuan. Untuk lebih aman, berilah jeda beberapa hari.
Jadi apa yang dilakukan sesampainya di Kantor Pos Pasar Baru Jakarta? Berikut prosedurnya.
Baca Juga
Jadi apa yang dilakukan sesampainya di Kantor Pos Pasar Baru Jakarta? Berikut prosedurnya.
1. Memberikan Nomor Resi Paket
Di meja petugas sudah tersedia beberapa carik kertas yang telah diberi garis tabel untuk diisi nomor resi paket yang akan diambil. Pengambil paket harus mencatat nomor resi secara manual dengan pulpen. Berdasarkan nomor resi inilah petugas memeriksa paket tersebut apakah sudah siap diambil atau belum. Jika memang paket sudah siap ambil, maka pengambil barang dipersilahkan untuk menunggu hingga dipanggil kembali saat paket tersebut telah ditemukan petugas.
2. Menunggu Paket Dicari dan Diambil Petugas
Walaupun terlihat tidak melakukan apa-apa dan hanya duduk diam di kursi tunggu, namun tahap inilah yang paling membosankan dan melelahkan. Bagaimana tidak, meskipun judulnya hanyalah 'menunggu paket diambil petugas', namun nyatanya proses tersebut sangatlah lama. Tidak cukup 1 atau 2 jam, tapi sudah lebih dari 3 jam paket suami belum juga ditemukan. Setelah ditanya kepada petugas, ternyata paket-paket tersebut tidak hanya berada dalam ruang barang yang terdapat di belakang meja petugas, tapi ada lebih banyak paket yang masih tersimpan dalam karung dan belum dibuka di gudang belakang. Tidak jelas gudangnya dimana, yang pasti jika barang tersebut masih berada dalam gudang, para pengambil paket harus ikhlas menunggu berjam-jam karena proses pencariannya yang memakan waktu sangat lama.
Kesalnya, beberapa orang yang baru datang bisa langsung mengambil paket mereka karena kebetulan berada di ruang barang belakang meja petugas. Sungguh bikin iri dan terlihat tidak adil. Apa kabar penjemput paket lain yang harus rela menunggu dari pagi sampai diatas jam 2 siang dengan mengorbankan banyak waktu yang dimilikinya? Dan termasuk aku, suami beserta anak-anakku didalamnya.
Beberapa kali aku bolak-balik ke meja petugas untuk memeriksa, tapi tetap saja paket yang ditunggu belum didapatkan petugas. Beberapa kali pula kami ngobrol dengan penjemput paket lain yang mengeluhkan hal serupa. Entah bagaimana sistem dan prosedur yang terjadi dibelakang, tapi sungguh hal ini membuat banyak orang kecewa.
Hingga pada akhirnya kami menghabiskan waktu lebih kurang 4 jam sampai paket itu benar-benar ditemukan dan nama suami dipanggil untuk melakukan pembayaran pajak di meja petugas lain.
Kesalnya, beberapa orang yang baru datang bisa langsung mengambil paket mereka karena kebetulan berada di ruang barang belakang meja petugas. Sungguh bikin iri dan terlihat tidak adil. Apa kabar penjemput paket lain yang harus rela menunggu dari pagi sampai diatas jam 2 siang dengan mengorbankan banyak waktu yang dimilikinya? Dan termasuk aku, suami beserta anak-anakku didalamnya.
Beberapa kali aku bolak-balik ke meja petugas untuk memeriksa, tapi tetap saja paket yang ditunggu belum didapatkan petugas. Beberapa kali pula kami ngobrol dengan penjemput paket lain yang mengeluhkan hal serupa. Entah bagaimana sistem dan prosedur yang terjadi dibelakang, tapi sungguh hal ini membuat banyak orang kecewa.
Hingga pada akhirnya kami menghabiskan waktu lebih kurang 4 jam sampai paket itu benar-benar ditemukan dan nama suami dipanggil untuk melakukan pembayaran pajak di meja petugas lain.
3. Membayar Pajak
Meja petugas pembayaran pajak paket dan meja petugas pengiriman paket ke luar negeri |
Terlihat ada dua petugas penerima pembayaran pajak yang berada disamping meja pengambilan paket. Pembayaran yang diterima saat itu hanyalah dengan uang tunai dan tidak menerima pembayaran dengan cara lain seperti debit atau kredit. Petugas menjelaskan bahwa alasan belum bisanya melakukan pembayaran secara online dikarenakan sistem mereka yang masih belum siap menerima lonjakan drastis pembayaran pajak paket luar negeri. Untungnya, proses pembayaran pajak ini tidak membutuhkan waktu lama dan tidak mengantri sama sekali.
4. Barang Diterima
Bukti pembayaran pajak diperlihatkan kepada petugas dan barang bisa langsung diambil. Pengambilan barang ini juga tidak membutuhkan waktu lama selagi masih ada petugas di bagian pengambilan barang. Beberapa kali aku melihat penjemput paket lain yang kembali menunggu saat tidak adanya petugas ditempat karena semuanya sibuk mencari paket di dalam ruangan barang dan gudang belakang.
Oke, begitulah pengalamanku saat menemani suami menjemput paket dari luar negeri di Kantor Pos Pasar Baru Jakarta.
Meskipun sebenarnya proses pengambilan paket ini sangat mudah dan sederhana, tapi kenyataannya banyak keluhan yang keluar dari sesama pengambil paket. Seharusnya Pos bisa mengkoordinir paket-paket yang datang dari luar negeri dengan lebih baik sehingga paket tersebut bisa sampai ke tangan penerima dengan cepat tanpa harus menunggu berjam-jam.
Secara pribadi aku jadi membayangkan betapa semrawutnya paket-paket tersebut dan menilai bahwa Pos terkesan kurang siap atas berlakunya peraturan baru pemerintah yang menurunkan batas pembebasan barang impor e-commerce menjadi 3 dollar AS (inilah alasan utama petugas saat ditanya mengenai lamanya proses pencarian paket). Masak iya harus mengosongkankan waktu satu hari penuh hanya untuk mengambil sebuah paket? Semoga ke depannya Pos Indonesia, khususnya Kantor Pos Pasar Baru Jakarta bisa memperbaiki layanan pengambilan paket luar negeri ini menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Semoga bermanfaat.
Kak numpang tanya kak saya baru pertama kali beli barang dari luar negri.saya mau tanya kak,saya beli hanphone lewat aliexpres barang dari cina,dan pembayaran melalui doku tidak ada resit pembayara.dan paket saya masuk di bia cukai jayapura sudah dari tanggal 09-09202 sudah 3hari yg lalu apa sudah bisa di ambil kak.
ReplyDeleteSudah dapat surat panggilan belum, Kak?
DeleteAtau kalau mau konfirmasi langsung, bisa ditanyakan saja ke bea cukainya.
Thanks a lot mba informasi dan sharenya. Kebetulan baru mau ambil paket juga, keder baca 4 jam sendiri (meski somehow kok udah agak menduga ya prosedurnya tidak akan mgkn semudah seharusnya haha) Sepertinya memang disengaja dipersulitkah? Supaya kita mengurangi impor2an dan lebih banyak fokus ke produk lokal? Semoga tujuannya seperti itu :(
ReplyDeleteSama-sama, Mbak.
DeleteMungkin karena barangnya banyak banget. Petugasnya juga kurang. Makanya jadi lama mengkoordinir paket yang datang.
Sangat membantu, terimakasih telah berbagi. Kebetulan lagi nunggu paket juga dari US. barang sudah di bea cukai dan sudah keluar no Ebilling. Apakah sebaiknya tunggu surat panggilan atau lgsg saja datang ke kantor pos pasar baru?
ReplyDeleteSama-sama 😊
DeleteCoba ditracking dulu, jika satatusnya sudah sampai di pos, tidak menunggu surat juga tidak apa-apa. 👍🏻
Maaf mau nanya, pernah order di Book Depository Nov 2019. Barang mau nyampe sampe skrg, kira2 seumpama nyari di kantor pos, masih ada gak ya walau uda setahun? Soalnya pihak BD juga ga pernah ngasih barcode/ resi
ReplyDeleteKalau masalah ini saya kurang tau juga. Mending ditanya langsung saja ke kantor posnya :)
DeleteMau tanya ka, untuk maksimal pengambilan barang impor dari luar negeri maksimal berapa bulan paling telat pengambilan di kantor pos ?
ReplyDeleteKalau masalah ketentuan-ketentuan selain yang aku tulis, aku juga kurang tau, kak hehe
DeleteMungkin bisa langsung tanya ke kantor pos aja 😊
Saya mau nanya ka , klo mau bayar pajak itu bisa di cukai mana aja ? Atau gmna?
ReplyDeleteSaya cuma pernah bayar ke posnya langsung aja.
Deletekak mau tanya ...saya dari kelapa gading jakarta utara..saya sudah dapt pesan kali barang sudah sampai..kalo saya mau ambil tempat pngambilan barang itu dmna ya kak??
ReplyDeletekak mau tanya ...saya dari kelapa gading jakarta utara..saya sudah dapt pesan kali barang sudah sampai..kalo saya mau ambil tempat pngambilan barang itu dmna ya kak??
ReplyDeleteBiasanya disuratnya ada lokasi pengambilannya kak
Deletepernah terima barang dikirim via DHL.. simple banget.. setelah diproses di bea cukai.. kita dapat notifikasi melalui sms dan email berisi invoice, detail pajak dan administrasi, juga link untuk pembayaran online (saya bayar pakai kartu kredit). Setelah itu, besoknya barang diantar ke rumah... cepat dan nyaman.. rasanya bukan hal yang sangat rumit diterapkan di Pos Indonesia..
ReplyDeleteWah, mungkin setelah saya mengambil barang di pos waktu itu, sistemnya sudah berbeda dan jauh lebih baik, ya. Dua jempol deh buat Pos Indonesia 👍🏻👍🏻
DeleteINFO YANG SANGAT BERMANFAAT, TERIMA KASIH
ReplyDeleteTerima kasih kembali 😊
DeleteTerima kasih kak infonya sangat bermanfaat, saya awam sekali, baru pertama kali ambil barang dr LN. :)
ReplyDeleteTerima kasih kak infonya sangat bermanfaat, saya awam sekali, baru pertama kali ambil barang dr LN. :)
ReplyDeleteTerima kasih kak infonya sangat bermanfaat, saya awam sekali, baru pertama kali ambil barang dr LN. :)
ReplyDeleteTerima kasih juga sudah mampir 😊
DeleteHalo kak, thanks untuk postingannya. Mau tanya jadi untuk barang dari luar negeri memang WAJIB ambil sendiri ya kak ke pos indonesianya?
ReplyDeleteSaya ada coba tanya pos dekat rumah katanya bisa bayar di mereka pajak nya tetapi dia nya tidak menjawab apakah barang akan dikirim ke rumah atau tetap harus ambil ke pos pusat di daerah sini. Terima kasih kak.
Halo, terima kasih sudah mampir.
DeleteKalau tidak salah ada batas harga barang di atas berapa dollar gitu, harus diambil di pos. Mungkin bisa dicari batasan harganya dulu di internet, Kak.
Hallo kak. Saya ada dikirim paket sama teman saya di Malaysia. Isinya tas 10pcs dan dompet 4pcs. Itu tas memang saya beli preloved dari sama untuk sendiri. Tapi setelah saya tracking paket masih di malaysia. Dan saya cek web bea cukai status “Barang terkena Aturan Larangan / Pembatasan” lalu ada surat perihal tersebut dikirim ke rumah saya. Untuk mengetahui dokumen apa saja yang di butuhin. Kontak kemana ya? Sebab saya tlp nomor di surat tersebut di alihkan ke nomor lain dan tidak ada tanggapan.
ReplyDeleteHalo kak, terima kasih udah sharing pengalamannya. Membantu banget, mau tanya kak kalo si pengirim salah nulis nama penerima gimana ya kak? Apa ngaruh ga? Aku mau ambil paket tapi pas dicek ada beberapa huruf yg salah dari nama aku. Terima kasih
ReplyDeleteTerima kasih juga sudah mampir, Kak.
DeleteKalau masalah itu aku juga kurang tahu, soalnya belum pernah mengalami. Coba hubungi kantor pos saja, ya.
Thanks postnya. pengalaman pribadi saya, lokasi di Kota Medan dan Kab Deli Serdang, barang sampai di depan rumah langsung dan pajak serta bea masuk bisa langsung dibayar di tempat. jadi lebih praktis. Namun sebelumnya petugas yang mau mengantar menginfokan dahulu total biayanya sebelum di antar ke depan rumah.
ReplyDeletePaket suami juga sering diantar langsung ke rumah dulu, Mbak. Cuma cerita yang aku tulis ini, momennya pas banget sama berlakunya peraturan baru soal pajak, paket jadi tertahan di kantor pos. Makanya harus dijemput.
DeleteSaya pengirim barang hadiah untuk anak dan cucu berupa pakaian2 untuk hari Natal dan tahun baru dari USA. Juga saya kirim mengembalikan tas yang dipinjam waktu balik dari Indonesia ke US (berarti barang bekas pakai). Ada juga jam tangan fit bid yg saya dapat dari hadiah belanja. Ternyata barang2 itu semua ditahan di bea Cukai pasar Baru dengan alasan barang2 tersebut tidak bisa dilepas. Tas dan jam tangan bisa dilepas dengan pajak yg hrs dibayar sebesar 1 juta. Sedangkan seharusnya semua barang tersebut hanya harus dibayar pajaknya sebesar 452ribu rupiah saja. Itu juga setelah di telusuri per no tracking pengiriman brg. Pegawai pajak yg menangani kasus ini dgn NIP 198304172005012
ReplyDeleteSaya juga biasa mengurus pajak2 sewaktu saya masih bekerja di petusahaan Asing di Bogor. Dan sepengetahuan saya barang2 yang tidak berbahaya pegawai pajak tidak berhak untuk merampas atau menahan barang2 tersebut. Mohon ini mrnjadi perhatian untuk pihak yang ber wewenang di Indonesia. Tetima kadih
Pengalamannya pasti sangat bermanfaat ini sama pembaca. Makasih ya Mbak sudah sharing di sini 😊
DeleteSemoga segera mendapat penyelesaian terbaik ya Mbak. Aku pun juga belum pernah mengalami kejadian serupa, jadi belum bisa memberi saran apa pun.
Tapi barang kiriman Bu Dewi sudah diambilkah bu? Atau dibiarkan saja kemungkinan kalau tidak diambil sudah dimusnahkan
DeleteGimana ga mau ngantri yang harus nya diantar ke rumah ini harus dibawa sendiri ke kantor pos, sedangkan barang in sama barang out nya pasti ga sebanding. Ini yang menyebabkan barang hilang, dan bikin lama pencarian paket. Berbenah lah pos jangan mau jadi perusahaan tradisional mulu. Sistemnya harus rubah di klasifikasikan sesuai tanggal barang datang seperti sistem warehouse sesuai tanggal kedatangan atau sesuai jenis barang.
ReplyDeleteSaya ada paketan dari luar negri kiriman barang dari orang yg kenal d media sosmet.saya dapat tlp dari jasa pengiriman barang tertahan d bandara murah rai bali. Saya harus menyelesaikan pembayaran beacukai 7.500.000 via tranfer. Apakah itu benar/penipuan mohon info y
ReplyDeleteUntuk memastikannya, mungkin bisa langsung cek ke kantor jasa pengiriman barangnya Pak. Tanya ke petugasnya. Saya juga tidak bisa memastikan itu benar apa penipuan
Deletemau tanya mba, mba ngimpor nya untuk konsumsi pribadi atau jualan ya?
ReplyDeletekalau misalnya buat jualan, apakah ada persyaratan legal lainnya ? khususnya produk dari jepang. mohon info nya mab , hatur nuhun
Kebetulan memang buat jualan. Cuma jumlahnya masih sedikit, jadi belum ada peraturan yang gimana-gimana. Dan belinya juga melalui website Jepang, kayak ngirim barang buat konsumsi pribadi aja.
DeleteSepertinya kalau yang sudah import berbal-bal, baru ada perizinan khusus.
Kk mau nanya, saya ada rencana beli hp bekas di jepang. Kebetulan hasil lelang dan harganya jelas jauh di bawah harga pasaran, namanya juga menang lelang. Aturan pembayaran pajaknya apakah sesuai invoice?
ReplyDeleteHalo, Kak. Kata suamiku, nanti kalau dikenakan pajak, pasti akan dihubungi pos gimana-gimananya. Lengkap juga sama jumlah yang mesti di bayar
Deletebarang tidak diambil dikantor pos karena males bayar pajaknya apakah tidak apa apa?
ReplyDeleteTidak apa, Kak. Cuma kalau barangnya penting, kan kita jadi rugi, hehe
DeleteHalo kak terimkasih atas infonya sangat bermanfaat.
ReplyDeleteSekalian mau nanya kak, alamat tujuan paket saya di Kab. Bogor skrg udh sampe di MPC JAKARTA dan saya butuh cepat paket itu. apakah saya bisa langsung ambil langsung di MPC JAKARTA sekalian bayar pajaknya?
soalnya denger2 hanya yg alamat di Jakarta saja yg bisa langsung diambil. mohon infonya kak
Halo, Kak
DeleteMaaf kalau yang ini saya juga kurang tau. Soalnya enggak pernah juga. Mungkin bisa langsung telepon ke kantor posnya saja.
Kalau barang dari LN tidak diambil, apakah ada denda atau sanksinya ya?
ReplyDelete