Senang nggak sih saat melihat anak kecil yang sudah bersikap sopan dan mengerti tata krama diusia mereka yang masih seumur jagung? Semakin dini orang tua mengajarkan hal penting ini, maķa semakin cepat pula anak mengerti bagaimana cara mengungkapkan sesuatu dengan cara yang benar.
Sering kali kepolosan anak yang belum mengerti terlalu banyak akan tata krama dan etika malah dicap sebagai anak nakal. Padahal tidak ada satu pun anak nakal di dunia ini. "Nakal" hanyalah kata yang digunakan oleh orang-orang bukan pendidik. Melimpahkan kesalahan kepada anak tanpa mau mengoreksi diri sendiri.
Tidak perlu berpikir terlalu rumit untuk mengajarkan etika kepada anak. Ajarkanlah 4 kata berikut ini maka anak akan secara otomatis bisa mengungkapkan rasa atau keinginannya dengan sopan dan pantas kepada orang lain.
Anak-anak yang masih belum terlalu paham akan baik atau buruk, salah atau benar dan mengganggu atau tidaknya tindakan yang dilakukan mereka, membuka peluang besar untuk menyakiti, melukai atau merusak segala sesuatu yang berada disekitarnya. Tidakan yang perlu dimaklumi ini bukan berarti harus dibiarkan begitu saja. "Ah biasalah anak-anak, maklum saja". Tidak, hal ini bukanlah suatu hal yang harus dibenarkan. Biasakan anak mengungkapkan rasa bersalahnya atas tindakan tidak baik yang telah dilakukan dengan mengucapkan kata "maaf". Hal ini akan menyadarkan anak bahwa dia telah melakukan kesalahan dan harus bertanggung jawab atas perbuatan tersebut dengan cara meminta maaf jika berdampak buruk pada orang lain. Orang tua bisa mencontohkannya dalam percakapan sehari-hari seperti "Maaf ya Nak, tadi Bunda marah-marah. Besok Bunda nggak akan marah-marah lagi ya. Kamu pasti sedih".
Jauh lebih sopan jika anak mengungkapkan kebutuhannya dengan menggunakan kata "tolong". Kita sebagai orang dewasa saja pasti lebih nyaman saat mendengar orang lain meminta bantuan dengan kalimat yang didahului dengan kata "tolong". Orang tua bisa memulai mengajarkan ini dengan memberikan perintah sederhana. Misalnya "Nak, tolong bunda ambilin tisu ya". Kebiasaan yang diterapkan orang tua lambat laun akan ditiru anak sehingga anak juga mulai terbiasa untuk mengunggkapkan kata "tolong" kepada orang lain yang dimintai bantuan.
Baca juga
Mempersiapkan Mental Anak agar Terhindar dari Depresi
Pro Kontra Memarahi Anak, Kamu Di Tim Mana?
Hal Kecil Berdampak Besar yang Sering Merubah Mood Ibu
Tips Mendapatkan Dampak Positif Gadget untuk Tumbuh Kembang Anak
Patuhi Peraturan Playground demi Kebaikan Anak
Baca juga
Mempersiapkan Mental Anak agar Terhindar dari Depresi
Pro Kontra Memarahi Anak, Kamu Di Tim Mana?
Hal Kecil Berdampak Besar yang Sering Merubah Mood Ibu
Tips Mendapatkan Dampak Positif Gadget untuk Tumbuh Kembang Anak
Patuhi Peraturan Playground demi Kebaikan Anak
Biasakanlah anak berterima kasih atas bantuan atau perhatian yang diberikan orang lain. Ini salah satu cara sederhana untuk menghargai perbuatan baik seseorang. Orang tua yang selalu berada paling dekat dengan anak hendaknya mencontohkan secara konsisten bagaimana caranya mengungkapkan terima kasih. Misalnya saat anak mengerjakan apa yang diminta ibu, berperilaku baik saat acara kumpul keluarga, atau mau betbagi mainan dengan adiknya. Begitupun sebaliknya, jika orang tua membantu anak dalam melakukan sesuatu, mintalah anak untuk mengucapkan kata terima kasih. Sebagai imbalan, berilah pelukan sebagai bentuk pujian jika anak berhasil dan mau mengucapkan terima kasih.
Seringkali anak kebingungan saat melewati kerumumunan orang atau ketika jalan yang akan dilaluinya terhalang oleh posisi orang lain. Karena belum tahu bagaimana cara mengungkapkan keinginannya, anak cenderung akan mendorong, melangkahi, atau berteriak dan menangis. Apa yang diinginkan anak tidak tersampaikan dan orang tua juga tiďak mengerti apa yang dimaksud oleh anak. Bisa saja hal ini akan menyulut emosi orang tua karena umumnya kejadian ini berpotensi terjadi dalam pusat keramaian. Untuk mengantisipasinya, ajarkanlah anak mengatakan kata "permisi" jika seseorang menghalangi langkahnya agar orang tersebut mengerti keinginan anak. Anak harus tahu bagaimana mengungkapkan keinginannya untuk lewat didepan orang lain dengan baik dan sopan.
Hukum klasik yang menjadikan orang tua terutama ibu sebagai madrasah pertama untuk anak, tentu saja harus mencotohkan keempat kata tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya sebatas dalam interaksi orang tua dengan anak saja, tapi biasakanlah mengucapkannya dengan semua orang sekitar yang berada disekeliling anak, seperti nenek, kakek, tante, om, sepupu, tetangga, atau teman sepermainannya.
Semoga bermanfaat :)
Terima kasih sharingnya, untuk anak-anak akan lebih mengena kalau kita sebagai orang tua yang langsung mempraktekkan penggunaan 4 kata itu kepada mereka, semoga mereka akan meneladani :)
ReplyDeleteTerima kasih juga sudah mampir :)
DeleteSetuju, memang peran orang tua dalam mendidik anak sangat penting dalam tumbuh kembang mereka.